Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kematian Husnul Khotimah, Saat Malaikat Mencabut Nyawa dengan Lembut

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Selasa, 23 Maret 2021 |07:06 WIB
Kematian Husnul Khotimah, Saat Malaikat Mencabut Nyawa dengan  Lembut
Kematian adalah pintu awal kehidupan manusia selanjutnya menuju akhirat. (Foto: SINDOnews/Dok)
A
A
A

Bahkan, Nabi Muhammad SAW, pun ketika wafat juga merasakan sakaratul maut, seorang yang terjamin surganya, seperti yang disampaikan hadits yang diceritakan ibunda Aisyah RA : 

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ

Artinya:

“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut (kepedihan)”.

Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas (HR Bukhari 6029).

"Hal diatas menunjukkan maut adalah hal yang sangat subtantif urusan ruh adalah urusan tidak main-main, apalagi sesuatu yang dianggap bahwa mati menyenangkan, dan mudah dalam prespektif ilmiah tertentu, seperti perjumpaan orang mimpi dan bangun kembali setelah bertemu dengan kerabat yang sudah meninggal lebih dulu," paparnya dalam pesannya yang diterima Okezone, Selasa (23/3/2021).

Dia juga menjelaskan, semua orang menginginkan alamat mati dalam keadaan husnul khotimah, kematiaan yang indah dan bahagia bagi dirinya menuju perjumpaan Sang Khalik.

Dan tentunya malaikatpun akan mencabut nyawanya dengan lemah lembut, sebagai bentuk penghormatan pada dirinya. 

وَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا

Artinya :

Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.(QS. an-Naziat:2)

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement