Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ayo Maksimalkan Bulan Ramadhan dengan Menghindari 5 Hal Ini

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Rabu, 14 April 2021 |09:01 WIB
Ayo Maksimalkan Bulan Ramadhan dengan Menghindari 5 Hal Ini
Ghibah membuat pahala dan nilai puasa menjadi rusak. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Memaksimalkan ibadah di bulan puasa Ramadhan, seluruh umat Islam memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk mendapatkan pahala yang berlimpah.

Salah satu kegiatan itu adalah memperkaya ilmu agama dengan mendengarkan materi kultum Ramadhan. 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي.

Artinya: "Setiap amalan yang dilakukan anak Adam akan dilipat gandakan, tindakan yang baik akan dilipatgadakan pahalanya hingga 700 kali lipat. Allah azza wajalla berfirman : Dengan syarat berpuasa yang dilakukan karena Aku (Allah) maka Aku akan memberinya pahala. Karena mereka meninggalkan keinginannya demi Aku." (HR. Muslim).

Baca Juga: 6 Hal yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Saat Puasa Ramadhan

Puasa memang bermakna menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib). Namun, perlu diperhatikan sabda Nabi Muhammad SAW, "Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus". (HR. Ath-Thabrani).

Oleh karena itu, seorang muslim yang berpuasa mesti berhati-hati agar upayanya menahan diri sejak subuh hingga magrib tidak sia-sia. Secara umum, ia mesti mengendalikan hawa nafsu, lebih baik diam demi menghindari perkataan dan perbuatan yang sia-sia.

Diriwayatkan dari Anas Ra bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat".

Baca Juga: Imsak Masih Bisa Makan dan Minum, Begini Hukumnya dalam Islam

1. Berdusta atau berbohong, menyampaikan informasi yg tidak berdasarkan fakta sesungguhnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra , Rasulullah SAW menekankan, "Siapa yg tidak meninggalkan perkataan dusta (tetapi justru) mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan (saat puasa)" (HR. Bukhari 1903).

2. Ghibah atau menggunjing perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain. Nabi Muhammad SAW menegaskan, gibah ini adalah "kamu ceritakan hal tentang saudaramu, yang mana jika ia mendengar, maka ia tidak rela". Terkait hal ini ada sabda Rasulullah SAW bahwa,

"Bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak misik.” (HR. Bukhari no.1894). Riwayat tersebut dapat dimaknai lebih jauh, agar seseorang yg berpuasa hendakya mengontrol diri, atau lebih banyak diam. Karena ghibah yang berlebihan atau mengada-ada akan menjadi fitnah. Bahkan, tingkat kerusakannya akan lebih buruk, karena di dalamnya terdapat tuduhan-tuduhan palsu atau sangkaan yg salah. Seperti halnya gibah, fitnah juga merusak pahala puasa.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement