Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masjid Besar Ujungberung Saksi Bisu Terbentuknya Kota Bandung

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Selasa, 20 April 2021 |10:26 WIB
Masjid Besar Ujungberung Saksi Bisu Terbentuknya Kota Bandung
Masjid Besar Ujungberung d Kota Bandung. (Foto: Agung Bakti Sarasa)
A
A
A

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Nazir Wakaf Masjid Besar Ujungberung, KH Syukriadi Sambas. Menurutnya, beragam aktivitas kegiatan Islam tumbuh pesat sejak masjid ini berdiri sejak 208 tahun silam. "Masjid ini dibangun sekitar tahun 1800 dan berada di lingkungan yang disebut kaum, sebuah wilayah yang meliputi lokasi-lokasi penting pada pemerintahan zaman dulu," ungkapnya.

KH Syukriadi menjelaskan bahwa artefak-artefak kaum di kawasan Masjid Besar Ujunberung menjadi pertanda bahwa Masjid Ujungberung merupakan pusat syiar Islam Bandung tempo dulu.

Artefak-artefak itu, di antaranya alun-alun yang kini menjadi Alun-alun Ujungberung, pendopo yang kini menjadi Kantor Kecamatan Ujungberung, Bale Nyuncung yang kini menjadi Kantor Urusan Agama (KUA) Ujungberung, dan banceuy atau penjara yang kini menjadi Gedung BRI yang berada di samping kanan Masjid Besar Ujung Berung.

"Lingkungan kaum ini sama halnya dengan kawasan Masjid Raya Bandung Jawa Barat dan Masjid Cipaganti yang juga dulunya menjadi kawasan pusat peradaban dan pemerintahan," kata KH Syukriadi yang juga menjabat Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Jawa Barat itu.

Sebagai pusat syiar Islam, Masjid Besar Ujungberung tetap ramai dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian Jumat malam dan diskusi Islam yang kerap digelar sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Bahkan, saat bulan suci Ramadan seperti saat ini, beragam aktivitas keagamaan tetap digelar, mulai dari pengajian kelompok majlis taklim, pembagian takjil, hingga beragam kegiatan sosial lainnya. Meski begitu, mengingat pandemi Covid-19 masih melanda, kapasitas jemaah yang berkegiatan di Masjid Besar Ujungberung dibatasi. Bahkan, untuk menjaga jarak jemaah salat, setiap shaf salat dipasangi tanda silang, agar jemaah tetap menjaga jarak. Selain itu, setiap jemaah wajib menerapkan protokol kesehatan.

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement