Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ikuti Rasulullah, Jenderal Besar Soedirman yang Selalu Berwudhu

Doddy Handoko , Jurnalis-Jum'at, 23 April 2021 |09:48 WIB
Ikuti Rasulullah, Jenderal Besar Soedirman yang Selalu Berwudhu
Jenderal Besar Soedirman. (Foto:Dok)
A
A
A

JAKARTA - Jenderal Besar Soedirman dikenal sebagai sosok yang taat terhadap ajaran  Islam. Dia tidak pernah lepas berwudhu untuk menjaga kesucian.

Dalam kondisi sesulit apapun juga Jenderal Besar Soedirman selalu ingat sholat dan melaksanakannya. Dia sangat memahami medan peran yang dihadapinya dan anak buahnya begitu berat. Namun Jenderal Soedirman selalu menyemangati dan menasihati pasukannya dengan sebuah kalimat bijak.

Dia selalu mengatakan yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.

DALAM buku "Guru Bangsa: Sebuah Biografi Jenderal Soedirman" diceritakan, Ia lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916.

Baca Juga: Waspadai Istidraj, Selalu Diberi Kenikmatan Meski Tak Pernah Ibadah

Ayahnya seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.

Ia memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi.

Kemudian ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.

Baca Juga: Waspadai Setan Khinzib, Tugasnya Bikin Orang Sholat Gagal Fokus

Sebagai kader Muhammdiyah, ia dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam pengajian “malam selasa”, yakni pengajian yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Di museum Sasmitaloka Panglima Jenderal Besar Soedirman di Jalan Bintaran Wetan, Pakualaman, Yogyakarta terdapat sajadah digunakan untuk beribadah. Tempat sholat itu diletakkan tepat di samping tempat tidurnya yang ada di museum.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement