JAKARTA - Kisah sahabat Rasulullah yakni Umar Bin Khattab selalu membuat decak kagum dan penuh keteladanan. Termasuk saat Umar bin Khattab menguburkan "Nabi Daniel" dengan membuat 13 lubang kubur.
Kisah ini adalah salah satu contoh kewaspadaan Umar bin Khattab terhadap kesyirikan sangat luar biasa. Hal ini disampaikan Guru Besar bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah, Syekh Abdurrozzaq Al Badr.
Pengisi tetap pengajian di Masjidil Haram Nabawi ini menjelaskan begitu kerasnya para sahabat terhadap praktik kesyirikan dapat dibaca di kitab-kitab sejarah.
Syekh Abdurrozzaq Al Badr pun mencontohkan kisah sahabat Umar Bin Khattab yang masyhur. "Kisah ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak dengan sanad yan sahih dalam kitabnya "Sirah wa Maghazi," ujarnya dalam rekaman video.
Baca Juga: Tinggal Beberapa Hari Lagi Haruskah Akan Aku Ucapkan Kembali Selamat Tinggal Ramadhan?
Dia menjelaskan, Abu Aliyah berkata ketika Umar menaklukan Kota Tustar ternyata di sana ada gudang harta Hurmuzan dan ditemukan mayat yang terbaring di atas ranjang.
Konon sudah 300 tahun mayatnya tidak berubah. Selama itu jasadnya tidak berubah, masih seperti sedia kala.
Di atas kepala mayat itu ada mushafnya dengan tulisan bahasa penduduk Tustar. Lalu mushaf itu dikirim kepada Umar bin Khattab dan Ubay diminta untuk menerjemahkannya.
Baca Juga: Kapan Waktu Awal dan Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Berikut Penjelasannya
Abul Aliya ditanya apa yang kamu baca? "Beliau menjawab peradaban Kalian. Kabar dan kejadian masa depan maksudnya seperti surga dan neraka dan lainnya"
Abul Aliya bertanya "Apa yang dilakukan orang-orang Tustar terhadap laki-laki ini?" Beliau menjawab "Hujan tidak turun, (perhatikan fitnah ini), "Laki-laki ini diturunkan dari ranjangnya, maka hujan pun turun"
Beliau ditanya lagi "Lalu apa yang dilakukan Umar dan sahabat dengan ranjang dan mayat itu?"
Sebelum saya lanjutkan kisahnya, kata Syekh, Ibnul Qayyim berkata "Seandainya oknum kesesatan menemukan mayat ini pasti mereka akan merebut dengan pedang sehingga mereka bisa membangun makam, kubah dan lain-lain"
"(Sekali lagi) seandainya oknum kesesatan menemukan mayat ini pasti mereka akan memperebutkan dengan pedang. Semua ingin membangun makamnya" .
Namun apa yang dilakukan para sahabat? Abu Aliya menjawab, "Kami datangi mayat itu pada malam hari, lalu kami gali 13 kubur yang letaknya berjauhan."