Setelah menyampaikan hadits ini, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
هذه هي الحكمة من رمي الجمرات ولهذا يكبر الانسان عند كل حصاة لا يقول: اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بل يكبر ويقول : الله اكبر. تعظيما لله الذي شرع رمي هذه الحصى
“Inilah hikmah dari ibadah melempar jumrah. Oleh karena itu, (saat melempar jumrah) orang-orang bertakbir di setiap lemparan, mereka tidak mengucapkan,
“A‘uudzubillahi minasy syaithanir rajiim” (kuberlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).
Mereka justru bertakbir, “Allahu akbar“, sebagai bentuk pengagungan kepada Allah yang telah mensyariatkan ibadah melempar jumrah.” (Majmu’ Fatawa War Rasaa-il Ibni ‘Utsaimin, 3/133)
Jadi, hikmah disyariatkannya melempar jumrah adalah untuk mengingat Allah ta’ala. Bukan sebagaimana keyakinan sebagian orang, yang mengatakan bahwa melempar jumrah dalam rangka melempari setan.
Bila ada yang bertanya lebih spesifik lagi, “Mengapa Allah menetapkan ritual melempar jumrah sebagai sarana untuk mengingatNya? Seakan dua hal ini sulit untuk dipahami“.
"Baiklah saudaraku, semoga Allah memberkahi Anda… Sesungguhnya Allah itu memiliki sifat Al-Hakim (Yang Maha Bijak Sana). Oleh karena itu Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan memerintahkan suatu ibadah begitu saja, tanpa ada manfaat di balik ibadah tersebut. Memang tak semua ibadah kita ketahui hikmahnya. Hal ini karena keterbatasan ilmu dan nalar kita. Namun kita sebagai seorang mukmin, meyakini bahwa pasti ada hikmah yang terkandung pada setiap perintah Allah ta’ala," ujar Ustaz Muhammad Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal sebagaimana dipaparkan kembali oleh Ahmad Anshori Lc.
Minimal ketidaktahuan terhadap hikmah yang terkandung pada suatu ibadah, akan memunculkan rasa penghambaan yang sejujurnya. Dimana dia menjalankan ibadah semata-semata karena menjalankan perintah dari Tuhan yang tekah menciptakannya. Ia patuhi perintah Allah itu karena ia menyadari bahwa dirinya seorang hamba dan Allah memerintahkan susatu karena Allah menyayanginya. Pasti ada rahasia indah di balik semua itu.
(Vitrianda Hilba Siregar)