"Ketika musik itu enggak kalian lakukan, otomatis kalian menutup pintu khamr (minuman keras), rokok, terus bercampur dengan wanita," tuturnya.
"Oke kita sering main di kafe di Medan yang ditampilkan di depan billboard itu musisinya bukan 'ayo malam ini kita minum khamar bareng-bareng dengan para-para wanita yang bisa datang ke tempat itu gratis'. Tapi musisi yang akan dikedepankan menjadi pintu pembuka maksiat itu sendiri," lanjutnya.
Di akhir pernyataannya, Uki mengingatkan para musisi agar berhenti menjadi pembuka pintu maksiat untuk orang lain.
"Jangan mau jadi pintu maksiat untuk orang lain memasuki maksiat itu sendiri. Tutup erat-eratnya. Jangan mau kita jadi pintu maksiat," pungkasnya.
(Hantoro)