SAAT menghadapi masalah ataupun melihat kenyataan bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, manusia memiliki kecenderungan untuk putus asa, habis kesabaran, hingga kurang ikhlas. Demikian diungkapkan Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA.
Ia melanjutkan, Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa mengedepankan kesabaran dan ikhlas dalam menjalani dan menerima segala hal yang ada dalam hidup. Tentu saja untuk menjadi orang yang sabar terlebih ikhlas kepada Allah Subhanahu wa ta'ala diperlukan latihan dan pembiasaan.
Baca juga: Ini Bukti Sedekah Tidak Akan Mengurangi HartamuÂ
"Lantas, bagaimana cara melatih diri agar menjadi orang yang ikhlas? Kuncinya adalah selalu menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah Azza wa jalla," jelas Ustadz Firanda, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (23/8/2021).
Dia menerangkan, manusia sering merasa sudah ikhlas saat berbuat sesuatu terlebih kebaikan, namun ternyata keikhlasan tersebut sirna saat mengetahui bahwasanya balasan atas kebaikan tersebut adalah suatu keburukan ataupun ujian lainnya.
Seperti pepatah "Air susu dibalas air tuba", semisal ada seseorang yang berbuat baik kepada keluarga, teman dan kerabatnya namun malah dibalas dengan tindakan makian atau omongan tidak baik di belakang dan berbagai tindakan negatif lain, saat mengetahuinya mungkin saja ia akan sakit hati atau bahkan marah.
Baca juga: Ustadz Firanda Andirja: Kenikmatan Sempurna Hanya Ada di SurgaÂ
Sesungguhnya hal itu merupakan tindakan manusiawi, namun untuk mencegahnya harus meniatkan dan mengingat bahwa perbuatan baik yang dilakukan semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah Subhanahu wa ta'ala.
Alkisah di zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, salah satu bentuk keikhlasan yang dicontohkan oleh para sahabat adalah ketika mereka memutuskan memberikan makanan yang disukai kepada orang lain. Hal ini terjadi saat peristiwa Perang Badar.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran