HUKUM lupa niat puasa Ramadan. Niat termasuk rukun puasa sebagai penegas status fardu dari ibadah puasa Ramadan.
Perlu diingat, niat untuk puasa fardhu harus dilakukan pada malam hari mulai tenggelamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam:
عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللَهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ رَوَاهُ الْخَمْسَةُ
Hadis riwayat Hafshah bahwasannya Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya." (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Baca juga: Syarat Wajib Zakat Fitrah
Dalam hadis tersebut sangat jelas bahwa orang yang tidak niat puasa fardhu pada malam harinya, maka puasanya tidak sah. Namun, bagaimana jika orang tersebut lupa niat puasa Ramadan di malam hari dan tetap makan sahur?
Al Alim al Allamah Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari, murid imam ahli fiqih Ibnu Hajar al Haitami di dalam kitab Fathul Mu’in telah membahas permasalahan ini. Beliau mengatakan:
ولايجزئ عنها التسحر وان قصد به التقوى على الصوم ولا الامتناع من تناول مفطر خوف الفجر ما لم يخطر بباله الصوم بالصفات التي يجب التعرض لها في النية
"Makan sahur tidak cukup sebagai pengganti niat, meskipun ia makan sahur bermaksud agar kuat melaksanakan puasa. Dan mencegah dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa karena khawatir akan terbitnya fajar juga tidak mencukupi sebagai pengganti niat selama tidak terbesit (di dalam hatinya) niat puasa dengan sifat-sifat yang wajib disinggung di dalam niat."
Baca juga: Artis-Artis Korea yang Mendapat Hidayah Islam, Nomor 5 Langsung Fokus Belajar Bahasa Arab
Berdasarkan keterangan tersebut, maka sangat jelas bahwa makan sahur belum mewakili niat puasa yang harus diniatkan oleh orang yang akan berpuasa. Sehingga, puasa yang dilakukan oleh orang yang lupa niat puasa di malam harinya tidak sah, dan harus di-qadha di hari lain jika ia berpuasa di bulan Ramadan.
Meski begitu, terdapat pendapat yang menganggap sahnya orang yang sudah sahur walaupun lupa atau tidak sempat niat puasa yang biasa dilakukan setelah sholat tarawih, sebagaimana pendapat yang disampaikan Syekh Ibrahim al-Bajuri berikut:
ولو أكل أو شرب خوفا من الجوع أو العطش نهارا أو امتنع من الأكل أو الشرب أو الجماع خوف طلوع الفجر فإن خطر بباله الصوم بالصفات التي يشترط التعرض لها كفى ذلك في النية لتضمنه قصد الصوم وهو حقيقة النية
Bila seseorang makan dan minum (dengan tujuan sahur) karena takut besok siang merasakan lapar dan haus, atau menahan diri tidak makan, minum, dan jimak karena takut sudah terbit fajar sadik (yang menjadi tanda sudah wajib puasa), sambil di dalam hatinya terbesit bahwa besok dia akan melakukan puasa sebagaimana mestinya, maka ini juga sudah mewakili niat puasa, dan inilah hakikat niat.
Artinya, bila umat Islam makan atau minum dengan tujuan agar besok mendapatkan energi untuk berpuasa, itu sama saja mewakili niat, dan puasanya tetap sah. Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Humor Abu Nawas: Raja Terjebak Cium Bau Kentut, tapi Kok Malah Ketawa Terbahak-bahak?
(Hantoro)