 
                
MADINAH - Mengintip hotel jamaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi. Jamaah haji Indonesia yang telah tiba akan menginap selama 9 hari di Madinah untuk melaksanakan ibadah shalat arbain.
Menurut aturan selama menjalankan ibadah haji, pasangan suami istri tidak bisa tinggal sekamar di hotel.
Sementara, kamar jamaah haji laki-laki dan wanita dipisahkan.
Kepala Sektor 1 Madinah Ramlan Sudarto mengatakan, sesuai aturan laki-laki dan perempuan tidak boleh sekamar termasuk jika mereka suami istri.
Untuk teknis pembagian kamarnya nanti akan ditentukan oleh ketua kloternya masing-masing.
Baca juga: 11 Fakta Jamaah Haji Indonesia Tiba di Madinah, Nomor 8 Bikin Haru
"Sejauh ini akomodasi sudah siap 100% Akomodasi sudah hotel bintang tiga," kata Ramlan di Madinah.
Ramlan menambahkan, seluruh petugas haji yang mengawasi akomodasi sudah mengecek seluruh fasilitas hotel untuk layanan jamaah haji Indonesia.
"Sudah aman semuanya sehingga diharapkan jamaah bisa menjalankan ibadahnya dengan nyaman dan khusyuk selama menjalankan arbain," katanya.
Baca juga: Imla Rosyidi, Jamaah Haji Indonesia Termuda Berusia 19 Tahun
Jamaah haji Indonesia kloter tiba Madinah ditempatkan di Tabah Tower Hotel di sektor 1 yang berada di wilayah Syimaliyah.
Hotel ini berjarak hanya sekitar 300 meter dari Masjid Nabawi. Hotel ini berkapasitas 1.526 tempat tidur dengan jumlah kamar 329 tempat tidur.
Nantinya setiap kamar akan ditempati tiga sampai lima orang jemaah tergantung tempat tidur yang tersedi.
Setiap kamar dilengkapi satu kamar mandi dengan sarana lengkap termasuk air panas untuk mandi. Fasilitas lainnya adalah wifi dan tempat makan para jemaah.
"Pelayanan di sini juga cukup baik sehingga jamaah bisa dengan tenang beristirahat dengan tenang. Harus diakui akomodasi memang menjadi ujung tombak keberhasilan sektor dalam memberikan pelayanan kepada jemaah," kata Ramlan.
Terkait protokol kesehatan, Ramlan mengatakan bahwa tidak ada ketentuan khusus untuk hal itu. Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan edukasi terkait hal itu termasuk nanti dari para petugas kesehatan yang mendampingi jamaah.
Baca juga: Jamaah Haji Meninggal Dunia di Madinah, Suami: Saya Mohon Maaf Bu
Selain itu, jika jamaah memerlukan bantuan bisa bertanya kepada petugas yang selalu standbye selama 24 jam di tempat akomodasi.
Selain itu ada juga mahasiswa yang bisa menyambungkan komunikasi bahasa antara jemaah dengan pihak hotel.
Sekadar informasi, ada 29 hotel di Madinah yang akan dipakai jamaah haji Indonesia. Jarak terjauh hotel dari Masjid Nabawi hanya mencapai 500 meter.
Baca juga: Jamaah Haji RI yang Meninggal Dunia Dimakamkan di Baqi
Layanan akomodasi jamaah haji Indonesia di Madinah menggunakan sistem full musim dan penyewaan blocking time.
Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yaitu: Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah, dan Markaziyah Janubiah.
Total ada 29 hotel yang tersebar di tiga wilayah tersebut dengan kapasitas 24.315 jamaah haji.
Jamaah haji di Indonesia akan tinggal paling lama sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu).
Setelah itu, jamaah gelombang pertama yang lebih dulu ke Madinah, akan diberangkatkan ke Makkah untuk menjalani proses haji dan setelah itu kembali ke Tanah Air.
Sedang jamaah yang berangkat pada gelombang kedua, lebih dulu ke Makkah. Setelah proses haji, mereka diberangkatkan ke Madinah untuk menjalani Arbain, lalu kembali ke Tanah Air.
Berikut daftar hotel di Madinah:
Wilayah Sektor 1
1. Taba Tower Hotel
2. Jewar Al Saqefah
3. Andalus Palace 3
4. Madinah Concorde
5. Safwah Al Madianh
6. Grand Plaza Madinah
Wilayah Sektor 2
1. Arjuwan Al Dzahabi
2. Tiba Rose
3. Gues Oasis Time
4. Royal Al Saadah
5. Golden Hayah
6. Amjad Gharra
7. Amjad Salam
8. Golden Manazil Al Falah
9. Mirage Al Salam
10. Riyadh Al Zahra
Wilayah Sektor 3
1. Hayah Taibah
2. Diyar Al Salam Silver
3. Silver Taba Tower
4. Diyar Al Nakhir
5. Silver Hayah Al Salam
6. Salam Mar Mara
7. Loloat Madinah
8. Sama Al Masi
9. Manazil Al Taqwa
10. Arjuwan Al Salam
11. Madinah Arjuwan
12. Jewar Taibah
13. Muhammadiyah Zahra
(Fakhrizal Fakhri )