DOA qunut nazilah: Arab, latin, dan artinya terjemahan bahasa Indonesia akan dibahas dalam artikel kali ini. Qunut secara bahasa memiliki beberapa arti: taat, diam, doa, lama berdiri. Adapun qunut secara istilah fikih yaitu: doa di dalam sholat pada tempat yang khusus saat berdiri sesudah rukuk pada rakaat terakhir. (Lihat kitab Al Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 34/57)
Sedangkan Nazilah artinya musibah besar (Lihat kita Mu'jamul Wasith, 2/915, bab: Na za la). Sehingga, qunut nazilah artinya doa yang dilakukan ketika musibah besar menimpa umat Islam.
Baca juga: Kisah Ibu Rumah Tangga Hafal 30 Juz Alquran dalam 78 Hari: Kuncinya Bersihkan Hati, Perbanyak Istighfarย
Dikutip dari laman Almanhaj, qunut nazilah merupakan ibadah yang disyariatkan menurut pendapat Mazhab Hanafiyah, Hanabilah, masyhur dari pendapat Syafi'iyah, dan sebagian Malikiyah. (Lihat kitab Al Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 34/66-67)
Qunut nazilah pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam. Paling sedikit Beliau melakukannya dalam tiga peristiwa yaitu (1) Qunut nazilah sesudah Perang Uhud (tahun 3 Hijriah), (2) Qunut nazilah sesudah peritiwa Bi'ir Ma'unah (tahun 4H), (3) Qunut nazilah untuk para sahabat yang disiksa di Makkah (antara tahun 7โ8H).
Qunut nazilah dilakukan di dalam sholat lima waktu. Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata, "Disyariatkan doa qunut saat terjadi musibah pada Sholat Shubuh dan sholat wajib yang lain untuk mendoakan kaum mukminin dan mendoakan keburukan untuk kaum kuffar." (Majmu' Fatawa, 22/ 270)
Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hadis, antara lain:
ุนููู ุงุจููู ุนูุจููุงุณูุ ููุงูู: โ ููููุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุดูููุฑูุง ู ูุชูุชูุงุจูุนูุง ููู ุงูุธููููุฑูุ ููุงููุนูุตูุฑูุ ููุงููู ูุบูุฑูุจูุ ููุงููุนูุดูุงุกูุ ููุงูุตููุจูุญูุ ููู ุฏูุจูุฑู ููููู ุตููุงุฉูุ ุฅูุฐูุง ููุงูู: ุณูู ูุนู ุงูููู ููู ููู ุญูู ูุฏูููุ ู ููู ุงูุฑููููุนูุฉู ุงููุฃูุฎููุฑูุฉูุ ููุฏูุนูู ุนูููููููู ูุ ุนูููู ุญูููู ู ููู ุจูููู ุณูููููู ูุ ุนูููู ุฑูุนููู ููุฐูููููุงูู ููุนูุตููููุฉูุ ููููุคูู ูููู ู ููู ุฎูููููููุ ุฃูุฑูุณููู ุฅูููููููู ู ููุฏูุนููููู ู ุฅูููู ุงููุฅูุณููุงู ูุ ููููุชููููููู ู
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam melakukan qunut selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada Sholat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Sholat Subuh pada setiap rakaat terakhir setelah membaca 'Samiโallahu liman hamidah' Beliau mendoakan kehancuran bagi suku dari Bani Sulaim, Ri'il, Dzakwan, dan Ushayyah. Kemudian orang-orang di belakangnya mengamini. Nabi mengirim para sahabat kepada mereka untuk mengajak Islam, tetapi mereka membunuh para sahabat itu."
(HR Ahmad nomor 2746; Abu Dawud 1443; dan lain-lain. Dishahihkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al Majmu', 3/482; Ibnul Qoyyim dalam Zadul Ma'ad, 1/208/1; Ahmad Syakir dalam Ta'liq Musnad Ahmad; Syu'aib al-Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad; dan dihasankan Syekh Al Albani di dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Qunut Nazilah dibaca keras oleh imam. Hal ini diketahui dengan doa-doa qunut yang didengar para sahabat, kemudian mereka meriwayatkannya. Ini berarti bahwa doa qunut dibaca dengan keras. Demikian juga makmum mengaminkan, sebagaimana disebutkan di dalam hadis sahih, maka otomatis imam membaca doa itu dengan keras.
Baca juga: Zikir Pagi Hari Ini: Doa Meraih Ilmu yang Bermanfaat untuk Diri Sendiri dan Orang Lainย
Disyariatkan mengangkat kedua tangan, namun tidak mengusapkan ke wajah. Anas bin Malik bercerita tentang qunut nazilah Nabi ketika dibunuhnya para Qurra':
ููู ูุง ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฌูุฏู ุนูููู ุดูููุกู ููุทููุ ููุฌูุฏููู ุนูููููููู ูุ ููููููุฏู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููููู ูุง ุตููููู ุงููุบูุฏูุงุฉู ุฑูููุนู ููุฏููููู ููุฏูุนูุง ุนูููููููู ู
"Aku tidak menemui Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersedih sebagaimana bersedihnya Beliau terhadap (terbunuhnya) mereka. Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam setiap Sholat Subuh mengangkat kedua tangannya mendoakan kecelakaan kepada mereka." (HR Ahmad nomor 12402. Dishahihkan oleh Syu'aib al Arnauth dalam kitab Takhrij Musnad Ahmad dengan syarat Imam Muslim)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran