MAKKAH - Masalah jamaah haji 2022 yang paling banyak terjadi di Masjidil Haram adalah lupa atau tidak tahu jalan pulang ke hotel. Ini merupakan hasil evaluasi sementara dari laporan Sektor Khusus (Seksus) Masjidil Haram.
Kepala Seksi Petugas dan Keamanan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Muftil Umam mengatakan, permasalahan yang dihadapi jamaah haji yang harus ditangani petugas sektor khusus Masjidil Haram pada 2022 jauh berkurang dibanding 2019.
“Hampir tidak ada risiko tinggi (perlindungan), seperti tahun 2019 yang luar biasa. Tiap hari 2019, hampir ada 200 jamaah tersesat, sekarang paling banyak 20. Ini sama teman-teman langsung diatasi. Kalau ada jamaah yang tersesat. Linjam wajib membantu sampai titik bus pengantaran,” ujar Muftil di Kantor Daker Makkah, Rabu (29/6/2022).
Tahun ini, kata Muftil jamaah mudah diarahkan karena rata-rata masih berusia muda di bawah 65 tahun dengan tingkat pengetahuan yang mencukupi.
Sedangkan untuk kasus di dalam Masjidil Haram hampir tidak ada. Ada beberapa kasus kecil misalnya karena ketidaktahuan, jamaah menggunakan jasa kereta dorong ilegal.
Permasalahan yang melibatkan otoritas kerajaan Arab Saudi juga relatif tidak ada.
"Ada satu-dua masalah. Ada j£maah yang merokok. Ada yang merokok di sekitaran sai, habis sai langsung merokok, sehingga didatangi Askar. Tidak sempat dibawa ke askar, akhirnya bisa diselesaikan,” ujarnya.
Karenanya Muftil mengimbau jemaah bisa menahan agar tidak merokok di sekitaran masjid. Apalagi di dalam Masjidil Haram.
“Pertama, soal tingkah laku yang susah diubah, soal rokok. Kedua, membawa uang. Kadang jamaah suka menaruh sesuatu misalnya bawa uang, tasnya ditinggal saat wudhu, terus lupa. Yang penting lagi, jaga kesehatan kurangi ke luar hotel menyambut Armuzna,” kata dia.