ADA langkah tepat yang bisa dilakukan jika menemukan konten Islamophobia dan dugaan penistaan agama. Islamophobia menjadi salah satu isu yang paling menarik bagi warganet. Makin besar respons terhadap konten itu, makin awet pula Islamophobia terjadi. Sebaliknya jika konten seperti itu diabaikan, maka akan mati secara perlahan.
"Untuk bisnis mereka karena media sosial-media sosial mereka diminati orang meskipun orang itu kesal dan benci sehingga jadi trending topic dan banyak viewer-nya," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menilai konten Islamophobia dalam Catatan Akhir Pekan Tvmu, Ahad 26 Juni 2022.
Baca juga: 10 Pahala Orang yang Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Didoakan Malaikat Lho!Â
Maka itu, ia meminta umat Islam berpikir cerdas, tidak terpancing dan tidak merespons konten-konten serupa.
"Saya kira ini harus jadi perhatian kita bersama. Kalau ada postingan-postingan yang menghina, jangan di-reposting lagi. Sudahlah dihilangkan, dibiarkan, suspend saja," imbaunya, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Baca juga: Cerita Haru Muadz Hafiz Tunanetra: Alquran-lah yang Jadi Penolongku di Hari KiamatÂ
Pasalnya, kata Dadang, perhatian serius terhadap konten itu justru membuat konten serupa terus diproduksi dan menginspirasi orang lain yang jail serta ingin mendapatkan uang secara mudah dengan menempuh cara serupa.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News