DILAPORKAN matahari akan tepat berada di atas Kakbah pada 15 dan 16 Juli 2022 Masehi. Umat Islam di dunia pun bisa memanfaatkannya dengan mengecek arah kiblat.
Di balik peristiwa penting matahari tepat di atas Kakbah tersebut, ternyata ada fakta-fakta menarik yang patut diketahui kaum Muslimin. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya, sebagaimana telah Okezone rangkum.
Baca juga: Masya Allah! Raja TikTok Khaby Lame Ternyata Penghafal Alquran, Ini Cerita Lengkapnya
1. Dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat
Matahari melintas tepat di atas Kakbah pada 15 dan 16 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau bertepatan 15 dan 16 Juli 2022 Masehi. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat. Kaum Muslimin pun bisa memanfaatkannya dengan mengecek arah kiblat.

2. Waktu berlangsungnya matahari di atas Kakbah
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama Adib, dikutip dari Kemenag.go.id, mengatakan, "Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Kakbah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Kakbah."
Baca juga: 7 Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha, Jadi Penolong di Akhirat Kelak!
3. Teknik cek arah kiblat
Ia menambahkan, berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan untuk memverifikasi arah kiblat. Di antaranya memakai kompas theodolite serta fenomena posisi matahari tepat di atas Kakbah.
4. Di Indonesia Timur tidak mengalaminya
Adib menjelaskan, "Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di wilayah waktu Indonesia Timur tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat karena matahari sudah terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda."
5. Cek kiblat sesuaikan bayang-bayang
Dia menambahkan, Kemenag mengimbau kaum Muslimin yang mempunyai pedoman arah kiblat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
"Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau mengunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG,RRI dan Telkom," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)