DOA ketika melihat Kakbah dibahas Okezone Muslim berikut ini. Sangat penting diketahui para jamaah haji 2024, termasuk juga calon jamaah umrah nantinya.
Diketahui kini jamaah haji dari negara-negara di dunia sudah mulai berdatangan ke Tanah Suci Makkah di Arab Saudi. Mereka pun mulai melakukan persiapan menunaikan ibadah haji yang menjadi bagian dari Rukun Islam.
Di dalam Tanah Suci Makkah terdapat Kompleks Masjidil Haram. Di tengahnya ada bangunan suci Kakbah atau Baitullah yang menjadi kiblat sholat serta tempat berhaji umat Islam dunia.
Terdapat beberapa doa yang bisa diamalkan ketika memasuki Kota Makkah dan melihat Kakbah, berikut ini penjelasannya, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Doa masuk Kota Makkah
Dilansir laman Bekalislam.firanda.com, ada doa ketika masuk Kota Makkah, Madinah, dan Jeddah di Arab Saudi yang termasuk Tanah Suci bagi umat Islam. Doa tersebut adalah:
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَـٰذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا
Arab latin: Allaahumma robbas-samaawaatis-sab’i wa maa azhlalna, wa robbal arodhiinas-sab’i wa maa aqlalna, wa robbasy-syayaathiini wa maa adhlalna, wa robbar-riyaahi wa maa dzaroina. As-aluka khoiro haadzihil quryati wa khoiro ahlihaa, wa khoiro maa fiihaa, wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya."
(HR Al Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut sahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya 2/100, Ibnus Sunni nomor 524. Menurut Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Takhrij Adzkar 5/154, hadits tersebut hasan. Syekh Bin Baz berkata hadits itu diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i dengan sanad hasan. Lihat Tuhfatul Akhyar halaman 37)