Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelang Hari Santri 2022, Kemenag: Digelar untuk Tingkatkan Rasa Memiliki Indonesia

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 05 Agustus 2022 |16:37 WIB
Jelang Hari Santri 2022, Kemenag: Digelar untuk Tingkatkan Rasa Memiliki Indonesia
Ilustrasi Hari Santri. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) terus melakukan persiapan menjelang peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2022. Dijelaskan bahwa peringatan Hari Santri dimaksukdan untuk meningkatan rasa memiliki Indonesia.

Sebab merawat, memandu, dan menjaga Tanah Air ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang merasa memiliki Indonesia.

Baca juga: 9 Tips Betah di Pesantren untuk Santri Baru, Salah Satunya Dekat dengan Kiai 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

"Agenda terbesar Hari Santri, oleh karena itu bukan yang mencerminkan dari santri oleh santri dan untuk santri. Tetapi dari santri, oleh santri, untuk Indonesia," ungkap Direktur PD Pontren Kemenag Waryono Abdul Ghafur di Jakarta, Kamis 4 Agustus 2022.

Ia mengatakan ada kemiripan antara peringatan Hari Santri dengan Hari Ulang Tahun (HUT) RI. Keduanya sama-sama meneguhkan bahwa Indonesia lahir karena adanya perjuangan lahir batin seluruh komponen bangsa.

Baca juga: Bacaan Doa Kehilangan Uang Lengkap Arti dan Keutamaannya 

"Secara historis Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang kemudian melahirkan Hari Pahlawan pada 10 November," papar Waryono, dikutip dari Kemenag.go.id.

Menurut dia, santri adalah siapa pun yang menempuh jalan kesalihan. Dengan demikian, makna hakikat santri tidak hanya mereka yang sedang atau pernah belajar di pondok pesantren.

"Itulah kenapa tema peringatan Hari Santri tahun lalu adalah 'Siaga Jiwa Raga'," tambahnya.

Baca juga: Surat Yasin Baca di Alquran Digital Okezone: Lengkap 83 Ayat, Teks Arab Latin, Terjemahan 

Baca juga: Cuma Gosok Balsam ke Gajah, Abu Nawas Dapat Uang Banyak, Menang Banyak! 

Dirinya mengatakan bahwa yang perlu dikedepankan adalah perjuangan bersama. Bukan untuk mengklaim sebagai yang paling besar kontribusinya terhadap negeri ini adalah kelompok ini dan itu.

"Oleh karena itu, harus ada kerelaan dari kita, khususnya kalangan santri untuk menerima kenyataan ini," tukas Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Kalijaga ini.

Allahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement