GEMPA berkekuatan magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur dirasakan sampai DKI Jakarta dan sekitarnya. Terkait musibah ini, agama Islam sudah lama menjelaskan bahwa gempa merupakan bentuk peringatan dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada umat manusia.
Allah Ta'ala memberi sinyal bahwa manusia janganlah berbuat maksiat atau kerusakan, kemudian segera bertobat kembali ke ajaran Islam.
BACA JUGA:Barakallah! Alquran Surat Al Hujurat Ayat 13 Jadi Pembuka Piala Dunia 2022 Qatar
Jadi gempa bukan sekadar fenomena alam. Gempa merupakan sebuah tanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala atas segala hal. Allah Ta'ala juga yang menjadikan pergerakan lempeng bumi hingga terjadi gempa.
Terjadinya gempa ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam kitab suci Alquran:
ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ
"Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti." (QS Al Isra: 59)
Saat musibah gempa mengguncang, terdapat amalan yang dapat dilakukan kaum Muslimin. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana diungkapkan Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi, dikutip dari Muslim.or.id.
BACA JUGA:Makna Surat Al Hujurat Ayat 13 yang Dibaca saat Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar
1. Tobat kepada Allah Ta'ala
Sesungguhnya peristiwa gempa akan membuahkan bertambahnya iman kaum Muslimin, memperkuat hubungannya dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Manusia harus sadar bahwa musibah gempa tidak lain adalah peringatan akibat dosa-dosa berupa kesyirikan, kebid'ahan, serta kemaksiatan. Malapetaka itu tidak akan dicabut oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dengan tobat dari manusia.
Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah menjelaskan, "Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan kepada Allah, kesedihan, tobat, dan berserah diri kepada Allah."