Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerdik! Lolos dari Hukuman Mati, Abu Nawas Malah Dapat Sekantong Uang dari Raja

Fini Nola Rachmawati , Jurnalis-Jum'at, 09 Desember 2022 |06:29 WIB
Cerdik! Lolos dari Hukuman Mati, Abu Nawas Malah Dapat Sekantong Uang dari Raja
Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas selalu lolos dari hukuman mati. (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

ALKISAH Baginda Raja hendak menghukum Abu Nawas. Dengan kecerdikan akalnya, Abu Nawas selalu bisa meloloskan diri dari hukuman Raja maupun ancaman orang-orang jahat. Hampir semua cara sudah dilakukan, namun Abu Nawas selalu saja bisa lolos.

Kecerdikan Abu Nawas malah terkadang membuat sang Raja harus menanggung malu karena berniat menjebak tapi malah dirinya dipermalukan. Hal itulah yang membuat Raja kapok menjebak Abu Nawas.

"Baginda memanggil seorang ilmuwan ulama yang berilmu tinggi untuk menandingi Abu Nawas, pasti masih ada peluang untuk mencari celah kelemahan Abu Nawas. Menjebak pencuri harus dengan pencuri, begitu juga untuk menjebak ulama harus dengan ulama," ujar penasihat istana memberikan saran kepada Raja, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Jumat (9/12/2022).

BACA JUGA:Gara-Gara Sepotong Ayam Panggang, Abu Nawas Divonis Hukuman Mati 

Mendengar itu Raja pun tersenyum seolah menemukan cara yang jitu untuk menjebak Abu Nawas. Ia menyetujui usulan tersebut, lalu menyuruh penggawa istana mencari ulama ilmuwan yang berilmu tinggi.

Setelah ulama berilmu tinggi berhasil ditemukan, Raja menanyakan cara terbaik untuk menjerat Abu Nawas. Ulama itu memberi tahu cara-cara yang paling jitu kepada Raja. Dia pun manggut-manggut setuju. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Ulama andalan Raja itu mulai mengadakan persiapan seperlunya untuk memberikan pukulan fatal kepada Abu Nawas. Siasat pun dijalankan sesuai rencana.

Abu Nawas terjebak ke pangkuan siasat sang ulama. Abu Nawas melakukan kesalahan yang bisa membawanya ke tiang gantungan atau hukuman pancung. Sementara Raja benar-benar menikmati kemenangannya. Belum pernah ia terlihat seceria sekarang ini.

Keyakinan orang banyak, Abu Nawas akan berakhir di tiang gantungan. Namun hanya satu orang yang tetap tidak yakin, dia adalah istri Abu Nawas.

BACA JUGA:Berkat Anak Ayam, Abu Nawas Lolos dari Hukuman Mati, Malah Dapat 100 Dinar 

Istri Abu Nawas yakin kalau suaminya pasti bisa lolos dari hukuman mati. Ketika Abu Nawas dibawa ke lapangan untuk menghadapi hukuman mati, malah terlihat tenang.

Raja tahu bahwa ketenangan yang ditampilkan Abu Nawas hanyalah bagian dari tipu dayanya. Tetapi Raja telah bersumpah pada diri sendiri bahwa beliau tidak akan terkecoh untuk kedua kalinya.

"Hai Abu Nawas, adakah permintaan terakhir yang ingin kau sampaikan?" tanya Raja dan pertanyaan inilah yang paling dinanti-nantikan oleh Abu Nawas.

"Ada Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas singkat.

"Sebutkan," ucap Raja. 

Abu Nawas berkata, "Sudilah kiranya hamba diperkenankan memilih hukuman mati yang hamba anggap cocok, wahai Baginda yang mulia," pinta Abu Nawas.

"Baiklah," jawab Raja menyetujui permintaan Abu Nawas.

"Paduka yang mulia yang hamba pinta adalah bila pilihan hamba benar maka hamba bersedia dihukum gantung, tetapi jika pilihan hamba dianggap salah maka hamba dihukum pancung saja," kata Abu Nawas memohon.

"Kau memang orang yang aneh Abu Nawas. Di saat-saat yang amat genting pun masih sempat bersenda gurau. Tetapi ketahuilah wahai Abu Nawas, bagiku segala tipu muslihatmu hari ini tidak akan bisa membawamu ke mana-mana," ujar Raja sambil tertawa.

"Hamba tidak bersendawa guru Paduka yang mulia," ujar Abu Nawas bersungguh-sungguh.

Raja tertawa terpingkal-pingkal. Belum selesai Baginda Raja tertawa, Abu Nawas berteriak dengan nyaring, "Hamba minta dihukum gantung Baginda yang mulia," teriaknya.

Semua yang hadir kaget orang-orang belum mengerti mengapa Abu Nawas membuat keputusan itu. tetapi Raja menangkap sesuatu yang lain sehingga tawa Raja yang semula terpingkal-pingkal mendadak berhenti.

Kening Raja berdenyut mendengar ucapan Abu Nawas. Raja tidak berani menarik kata-katanya karena disaksikan oleh ribuan rakyat. Beliau sudah telanjur mengabulkan Abu Nawas untuk menentukan hukuman mati yang paling cocok bagi dirinya.

Kini kesempatan Abu Nawas membela diri, "Baginda yang mulia hamba tadi mengatakan bahwa hamba akan dihukum gantung dan itu adalah permintaan hamba yang terakhir yang disetujui oleh Baginda Raja. Kalau pilihan hamba benar maka hamba dihukum gantung, tetapi di manakah letak kesalahan pilihan hamba sehingga hamba harus dihukum pancung padahal hamba telah memilih hukuman gantung," kata Abu Nawas.

Perkataan Abu Nawas memaksa Raja dan ulama itu tercengang. Mereka tidak menyangka dengan jawaban seperti itu benar-benar luar biasa otak Abu Nawas ini rasanya tidak ada lagi manusia pintar selain Abu Nawas di negeri Bagdad ini. 

Mau tidak mau Abu Nawas pun lolos dari hukuman mati. Namun untuk menutupi malu atas kekalahannya, Raja berkata, "Abu Nawas, aku mengampunimu, tapi sekarang jawablah pertanyaanku ini: Berapa banyakkah bintang di langit?"

"Oh itu gampang sekali tuanku," kata Abu Nawas.

"Iya tapi berapa? Sebanyak 100 juta kah? Atau, 100 miliar kah?" tanya Raja.

"Bukan tuanku, cuma sebanyak pasir di pantai," jawab Abu Nawas.

"Kau ini bagaimana, mana ada orang bisa menghitung pasir di pantai," ujar Raja heran.

Abu Nawas kembali berkata, "Kalau begitu, bagaimana pula orang bisa menghitung bintang di langit?"

"Kau memang cerdik. Abu Nawas adalah pelipur laraku. Abu Nawas, mulai sekarang jangan segan-segan, sering-seringlah, datang ke istanaku. Aku ingin selalu mendengar humormu yang baru," perintah Raja.

"Siap Baginda," kata Abu Nawas.

Lalu Raja memerintahkan bendahara istana untuk memberikan sekantong uang kepada Abu Nawas si manusia terlucu di negerinya itu.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement