Share

Cerita Abu Nawas dan Baginda Raja Tersesat di Hutan Angker, Ending-nya Bikin Ngakak

Fini Nola Rachmawati, Jurnalis · Jum'at 30 Desember 2022 06:30 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 29 614 2736644 cerita-abu-nawas-dan-baginda-raja-tersesat-di-hutan-angker-ending-nya-bikin-ngakak-nlej5NiqEj.jpg Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas dan Baginda Raja tersesat di hutan angker. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)

CERITA Abu Nawas kali ini bermula dari Baginda Raja yang baru saja melantik hakim baru istana. Hakim tersebut terkenal jujur dan baik hati. Baginda menyukai hakim baru itu, karena gemar berburu di hutan layak dirinya.

Di sela-sela waktu santai, Baginda Raja memanggil hakim baru tersebut untuk menghadapnya. "Bagaimana pekerjaanmu, apakah ada kasus yang sulit diselesaikan?" tanya dia.

"Alhamdulillah Paduka, semua pekerjaan masih bisa hamba atasi," jawab hakim baru tersebut, dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Jumat (30/12/2022).

"Bagus, awas jangan main-main dengan jabatanmu. Kalau kamu sampai ketahuan menerima sogokan, aku bukan hanya akan memecatmu tapi juga akan memenjarakanmu," ancam Baginda Raja.

BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Jual Batang Pohon 100 Dinar ke Para Penipu 

"Jangan khawatir Paduka, hamba ini bukan tipe orang yang suka disogok. Hamba justru sangat membenci perbuatan itu. Hamba ini sudah kaya Paduka, buat apa menerima sogokan. Bukankah Paduka tahu sendiri gaji sebagai hakim sepenuhnya hamba sumbangkan untuk fakir miskin," ujar hakim baru itu.

"Baiklah aku percaya. Oh iya, aku dengar kau gemar berburu di hutan, bagaimana kalau besok kita berburu bersama-sama?" ajak Baginda Raja.

"Dengan senang hati wahai Paduka yang mulia. Hamba terima ajakan Paduka," balas hakim baru.

"Baiklah, besok kita berangkat, tapi aku akan mengajak serta Abu Nawas," timpal Baginda Raja. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Abu Nawas yang saat itu sedang cekcok dengan istrinya langsung menerima ajakan Baginda Raja. Dengan begitu ia bisa menghindari kemarahan sang istri.

Singkat cerita Abu Nawas, hakim baru tersebut, dan Baginda Raja pergi meninggalkan istana. Ketiganya memulai perjalanan menuju hutan.

"Abu Nawas, apa kamu punya saran hutan mana yang akan kita tuju?" tanya Baginda Raja.

"Ada Paduka, hutan di seberang lautan, di sana banyak hewan kijang, tapi hutan tersebut terkenal angker," jawab Abu Nawas.

"Sama setan saja masak takut, ayo kita ke sana!" balas Baginda Raja.

BACA JUGA:Cerita Abu Nawas Debat dengan Para Ulama, Rezeki Bisa Datang Sendiri 

Ketiganya lalu menuju hutan yang terkenal angker. Saat akan memasuki hutan tersebut Abu Nawas mulai merasakan hal mistis.

"Paduka, apa paduka yakin akan masuk ke dalamnya?" tanya Abu Nawas.

Tidak berapa lama tampak seekor kijang muncul di hadapan mereka. Baginda Raja dan hakim istana langsung mencabut anak panah dan membidiknya.

Tapi sayang bidikan mereka meleset, sehingga membuat kijang tersebut berlari ke dalam hutan.

"Ayo kita kejar," teriak Baginda Raja. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Mereka pun mengikuti arah larinya kijang. Ketika sedang mengejar hewan buruan, tiba-tiba muncul seekor harimau.

Melihat ada mangsa di depannya, harimau itu langsung mengejarnya. Baginda Raja dan Abu Nawas serta hakim istana spontan berlari menghindari kejaran harimau tersebut.

Setelah beberapa lama kemudian akhirnya mereka bertiga pun selamat. Namun alangkah terkejutnya mereka saat mengetahui tengah berada di dalam hutan.

Pasalnya, mereka bertiga tersesat di tengah hutan yang angker. Mereka tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa.

Di tengah situasi yang mencekam itu tiba-tiba muncul kakek tua misterius yang berpakaian serbaputih. Kakek tua itu menanyakan perihal kedatangan mereka ke hutan tersebut.

"Kenapa kalian sampai ke tempat ini? Tahukah kalian kalau tempat ini sangat berbahaya?" tanya kakek tua tersebut.

"Kami tersesat kek, apakah kakek bisa membantu kami?" kata Baginda Raja.

"Aku bisa membantu kalian tapi masing-masing dari kalian hanya dibatasi satu permintaan," balas kakek tua.

Kemudian Baginda Raja mengungkapkan keinginannya. "Begini kek, aku ingin pulang ke istana, aku ini adalah raja. Aku tidak ingin kehilangan istanaku," minta Baginda Raja.

"Baiklah keinginanmu aku kabulkan," jawab kakek tua.

Seketika Baginda Raja langsung menghilang dan dengan sekejap. Ia sudah berada di istananya duduk di singgasana bersama sang permaisuri.

"Syukurlah akhirnya aku bisa kembali berada di sini," ucap Baginda Raja.

"Sekarang giliranmu, apa permintaanmu?" tanya kakek tua kepada hakim istana.

"Aku adalah hakim istana yang kaya raya, aku ingin pulang ke rumahku yang megah. Aku tak mau kehilangan harta kekayaan. Aku ingin secepatnya berkumpul dengan istri dan anak-anakku," minta hakim baru tersebut.

"Baiklah, keinginanmu aku kabulkan," jawab si kakek tua.

Seketika hakim istana langsung menghilang dan berada di rumah megahnya berkumpul dengan istri dan anak-anaknya. 

Kini tinggalah Abu Nawas seorang diri di dalam hutan. "Sekarang giliranmu, apa permintaanmu?" tanya kakek tua kepada Abu Nawas.

"Aku ini orang miskin kek, rumahku kecil dan tidak ada harta yang berharga di rumah. Aku juga sedang cekcok dengan istri. Aku tidak tahan dengan omelannya. Hal inilah yang membuatku tidak betah di rumah. Jadi aku meminta supaya Baginda Raja dan hakim istana dikembalikan ke sini untuk menemaniku," minta Abu Nawas.

Seketika permintaan Abu Nawas terkabul. Baginda Raja dan Hakim istana tiba-tiba kembali berada di sampingnya. Hakim istana dan Baginda Raja terkejut dengan kejadian ini.

"Kenapa kami kembali berada di sini?" tanya Baginda Raja dan hakim istana.

"Itu atas permintaan kawanmu. Katanya dia sedang tidak betah di rumah. Dia ingin kalian berdua menemaninya di sini," jawab kakek tua itu.

"Abu Nawas, kamu kurang ajar!" teriak hakim istana dan Baginda Raja.

Sementara si kakek tua misterius itu langsung menghilang dari hadapan mereka.

Itulah cerita Abu Nawas, Baginda Raja, dan hakim istana tersesat di hutan angker. Wallahu a'lam bisshawab. 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini