JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Arab Saudi pada hari ini, Kamis (5/1/2023).
Kunjungan kerja ini dilakukan sebagai kelanjutan dari proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Persiapan haji tahun ini mengemban tantangan cukup berat untuk mempertahankan kualitas layanan jemaah haji Indonesia.
BACA JUGA:Masa Tunggu Haji dari Penajam Paser Utara 30 Tahun
Tahun 2022, indeks kepuasaan jemaah haji sangat memuaskan dan untuk pertama kalinya mencapai angka 90.
Tahun 2023 adalah kali kedua, penyelenggaraan ibadah haji setelah pandemi Covid-19 melanda. Setelah tertunda dua tahun akibat pandemi, pemberangkatan jemaah haji dari luar Arab Saudi pertama kali dibuka pada 2022. Saat itu, Indonesia mendapat kuota 100.051 jemaah haji.
Kepastian adanya informasi ini disampaikan pada pertengahan April 2022. Padahal, keberangkatan kloter pertama dijadwalkan pada awal Juni 2022. Praktis, tidak banyak waktu yang tersedia bagi Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah untuk melakukan persiapan.
Apalagi, pada Mei 2022, Pemerintah Arab Saudi menaikkan biaya Masyair dengan anggaran yang sangat signifikan, mencapai Rp1,5 triliun.
Beruntung, Ditjen PHU Kemenag sudah lebih dini melakukan mitigasi. Persiapan dini tetap dilakukan meski Saudi saat itu belum memberikan kepastian.
Penyelenggaraan ibadah haji 2022 berjalan lancar. Kloter pertama terbang pada 4 Juni 2022, sedang kloter terakhir mendarat di Embarkasi Solo pada 14 Agustus 2022. Saat itu, tercatat ada 90 jemaah yang wafat selama operasional haji 1443 H, terkecil dalam tujuh tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji.