DICERITAKAN Baginda Raja mengangkat gubernur baru untuk ditugaskan di kota tempat tinggal Abu Nawas. Ternyata gubernur baru ini terkenal kejam dan sadis.
Suatu hari sang gubernur mendengar kabar tentang sosok terkenal bernama Abu Nawas. Ia lalu bertanya kepada para pengawalnya.
"Apa benar setiap kali Abu Nawas akan dihukum, dia selalu bisa lolos?" tanya gubernur baru tersebut, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Kamis (19/1/2023).
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Menginap di Rumah Pencuri Sampai Membuatnya TobatÂ
Pengawalnya pun menjawab bahwa Abu Nawas adalah orang yang sangat cerdik, bahkan Baginda Raja sendiri mudah terkecoh. Mendengar hal itu, naluri sang gubernur tertantang untuk menguji orang terpandai di kota tersebut.
Singkat cerita berkat siasat licik sang gubernur, Abu Nawas berhasil masuk perangkapnya. Alhasil, Abu Nawas dijatuhi vonis hukuman mati karena dianggap melakukan kesalahan yang sama sekali tidak disadari.Â
Sang Gubernur kemudian memerintahkan beberapa pengawal untuk menjemput paksa Abu Nawas di rumahnya.
"Tuan Abu Nawas, Anda diperintah menghadap tuan gubernur," kata salah seorang pengawal.
"Ya nanti saya ke sana, kalian pulanglah dulu," balas Abu Nawas.
BACA JUGA:Kisah Abu Nawas Bocorkan Cara Mati Syahid bagi Para JombloÂ
Para pengawal lantas meninggalkan rumah Abu Nawas. Dalam hati Abu Nawas berkata, "Sang gubernur pasti akan menghukumku. Tidak ada gunanya mememenuhi undangan tergesa-gesa tersebut."
Setelah beberapa hari lamanya Abu Nawas tidak kunjung datang menghadap. "Kurang ajar Abu Nawas. Dia berani mangkir dari panggilanku," kata sang gubernur merasa geram.
Ia kemudian mengirim satu peleton pengawal untuk membawa Abu Nawas. Namun, Abu Nawas berkata kepada mereka, "Baiklah aku segera datang, kalian pulanglah dulu."Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Tapi setelah itu Abu Nawas tidak juga datang ke istana. Sang gubernur pun menjadi tidak sabar. Ia lantas memerintahkan para pengawal mempersiapkan kudanya.
Sang gubernur segera naik ke kuda dan memacunya menuju rumah Abu Nawas. Sesampainya di depan rumah Abu Nawas, gubernur berteriak memanggilnya.
"Hai Abu Nawas, keluarlah atau aku dobrak pintu rumahmu," ucapnya sangat keras.
Abu Nawas pun sempat terkejut karena kali ini yang datang adalah gubernur langsung. Sebelum membukakan pintu, Abu Nawas mengenakan sorban yang sangat besar. Ia keluar dan menghampiri sang gubernur yang tengah duduk di atas kudanya.
Melihat penampilan Abu Nawas yang mengerikan itu membuat kuda yang ditunggangi sang gubernur ketakutan. Hewan itu melompat tinggi-tinggi hingga gubernur terpental dari punggungnya.
Sang gubernur makin bertambah emosi. Ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk menangkap Abu Nawas.
Setelah ditangkap, Abu Nawas dibawa ke sebuah tiang gantungan. "Ke mana kalian akan membawaku?" tanya Abu Nawas.
Salah satu pengawal menjawab, "Kamu akan digantung Abu Nawas, ini perintah tuan gubernur."
Bukannya gentar, Abu Nawas malah berkata, "Coba kalian tanyakan kepada si gendeng kurang ajar itu, aku ingin tahu kenapa aku mesti digantung, apa salahku?"
Para pengawal itu pun pergi menemui sang gubernur dan menyampaikan apa yang dikatakan Abu Nawas, karena sebelumnya tidak pernah ada yang berani memakinya. Sang gubernur pun terkesan akan keberanian Abu Nawas.
"Bawa dia kemari," perintah gubernur tersebut.Â
Abu Nawas lalu dibawa ke hadapan gubernur. "Hai Abu Nawas, berani benar kamu memakiku," ujar gubernur.
"Karena tuan menghukumku tanpa memberi tahu apa kesalahanku!" tegas Abu Nawas.
"Karena kamu telah membawa nasib buruk bagiku," balas gubernur.
"Siapa yang menyebabkan nasib buruk, aku atau tuan? Justru tuanlah yang membawa nasib buruk bagiku, sebab aku ini akan dihukum gantung."
"Apabila aku yang membawa nasib buruk, tentunya sewaktu tuan jatuh dari kuda, kepala tuan pasti akan pecah dan mati," papar Abu Nawas.
Mendengar alasan tersebut, gubernur berpendapat bahwa alasan Abu Nawas bisa diterima. Ia pun memutuskan untuk memaafkannya.
Wallahu a'lam bisshawab.Â
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.