Share

Cerita Lucu Abu Nawas Dikelabui Burung Kicaunya, Ditolong Malah Kabur

Fini Nola Rachmawati, Jurnalis · Jum'at 27 Januari 2023 06:27 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 26 614 2753652 cerita-lucu-abu-nawas-dikelabui-burung-kicaunya-ditolong-malah-kabur-MJypJW9WqP.jpg Ilustrasi Abu Nawas dikelabui burung kicau miliknya. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)

SUATU hari Abu Nawas merasa sedih karena kehilangan burung yang amat disayangi. Tidak ingin kesedihannya berlarut-larut, ia berinisiatif membeli burung baru. Maka pergilah Abu Nawas ke pasar burung di pusat kota.

Setibanya di pasar, Abu Nawas langsung mendatangi salah satu tokoh yang menjual beraneka macam burung. "Anda mencari burung jenis apa tuan?" tanya si penjual, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Jumat (27/1/2023).

"Aku mau lihat-lihat dulu, nanti kalau sekiranya ada yang cocok baru kubeli," jawab Abu Nawas.

BACA JUGA:Kisah Abu Nawas Bikin Raja Kegirangan Setelah Diberi Nasihat Agama, Ternyata Ini Isinya 

Lalu tanpa sengaja Abu Nawas melihat ada burung yang sangat indah. Bulunya warna-warni dan kemilau. "Burung apa ini? Aku baru melihatnya," tanya dia.

"Oh ini burung dari India, tuan. Apakah tuan berminat?" jawab si penjual.

"Iya aku tertarik, tapi apa burung ini bisa berkicau?" tanya Abu Nawas lagi.

"Waduh sayang sekali tuan, burung ini tidak bisa berkicau, tapi burung ini bisa bicara seperti manusia. Bahkan dia bisa diajak bicara, dan satu lagi tuan, burung ini sangat cerdik," jelas si penjual. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

"Benarkah?" tanya Abu Nawas penasaran.

Untuk membuktikannya, Abu Nawas lalu coba mengajaknya berbicara. Benar saja, burung itu bisa diajak berbicara layaknya manusia.

"Baiklah, aku beli burung ini," kata Abu Nawas.

Setelah transaksi pembayaran selesai, Abu Nawas langsung membawa pulang burung itu. Setibanya di rumah, ia menaruh burungnya dalam sebuah sangkar yang indah. Suatu ketika saat Abu Nawas sedang asyik bercengkrama dengan si burung, datanglah beberapa pengawal istana ke rumahnya.

"Tuan Abu Nawas, Anda diperintah Baginda Raja untuk menghadapnya sekarang," kata salah satu pengawal.

"Oh, baiklah. Aku akan segera ke sana. Kalian pergilah dulu, nanti aku menyusul," balas Abu Nawas.

BACA JUGA:Abu Jahal Ejek Abu Nawas Rakus Makan Sop Kambing, tapi Malah Malu Sendiri 

Singkat cerita, Abu Nawas pun datang ke istana menghadap Baginda Raja. Ternyata Baginda Raja akan mengutus Abu Nawas pergi ke negeri India untuk suatu keperluan.

Sepulangnya dari istana, Abu Nawas langsung berkemas dan bersiap-siap. Tidak lupa dia juga berpamitan dengan burung barunya itu.

"Hai burung aku tahu kau berasal dari India, dan Baginda Raja akan mengutusku ke negerimu. Apa kau punya permintaan? Barang kali kau kangen dengan makanan India, aku bisa membawakannya untukmu," kata Abu Nawas.

"Aku mohon dan aku meminta kepadamu, lepaskan aku dari sangkar ini, itulah permintaanku," jawab si burung.

"Kalau itu permintaannya, aku tidak bisa. Aku tidak mungkin melepaskanmu. Aku membelimu dengan harga mahal. Kau sudah menjadi milikku sekarang," ujar Abu Nawas. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

"Baiklah kalau kau memang tidak bisa melepasku. Tapi bila permintaan keduaku ini kau penuhi, aku akan sangat senang," balas si burung.

"Apa permintaan keduamu?" tanya Abu Nawas.

"Aku minta tolong kepadamu jika kau telah sampai ke negeri India, pergilah ke sebuah hutan di desa ini, kabarkanlah kepada saudara-saudaraku bahwa saat ini aku berada dalam sangkar di rumahmu. Melalui kabar ini, aku berharap mereka tidak gelisah mencariku. Itulah permintaan keduaku," tutur si burung.

"Memangnya semua burung yang jenisnya sepertimu bisa mengerti bahasa manusia?" tanya Abu Nawas.

"Iya mereka yang jenisnya seperti aku pasti bisa mengerti bahasa manusia dan bisa bicara seperti aku," jawab si burung.

"Baik, aku akan berusaha memenuhi permintaanmu kali ini," ucap Abu Nawas.

Singkat cerita sampailah Abu Nawas di negeri India. Ia pun langsung melaksanakan tugas dari Baginda Raja.

Setelah tugas-tugasnya selesai, barulah Abu Nawas menuju hutan di desa yang dimaksud oleh burungnya. Tidak disangka-sangka, baru saja memasuki hutan beberapa puluh meter, Abu Nawas melihat sekawanan burung hinggap di sebuah dahan pohon tepat di atas kepalanya.

Burung-burung itu mirip dengan burung yang ada di rumahnya. Ia segera saja berkata ke sekawanan burung itu.

"Wahai burung, aku ingin menyampaikan pesan dari saudaramu bahwa saat ini saudaramu terkurung di dalam sangkar yang ada di dalam rumahku. Kalian jangan mencarinya karena saat ini saudaramu telah menjadi milikku," kata Abu Nawas.

Mendengar kabar tersebut, salah satu burung tiba-tiba pingsan dan jatuh mengenai kaki Abu Nawas. Lalu Abu Nawas memungutnya dan membolak-balik badan si burung.

"Aneh, burung ini mendadak mati. Mungkin ia kaget karena mendengar kabar saudaranya sekarang terpenjara dalam sangkar dan jauh berada di negeriku," kata Abu Nawas dalam hati.

Ia tidak mau ambil pusing atas kejadian ini. Hal terpenting dia telah menyampaikan pesan si burung kepada saudara-saudaranya.

Abu Nawas lalu memutuskan berlayar kembali dan pulang ke negerinya. Setibanya di rumah, ia memberi tahu burungnya bahwa permintaannya telah disampaikan.

"Bagaimana kabar saudara-saudaraku? Apakah mereka baik-baik saja?" tanya si burung.

"Semuanya baik-baik saja, tapi ada salah satu burung yang tiba-tiba langsung mati saat mendengar kabar kalau kau sekarang berada di sini," kata Abu Nawas menjelaskan.

Mendengar berita yang disampaikan Abu Nawas, burung yang ada di sangkar pun tiba-tiba pingsan dan jatuh. Spontan Abu Nawas menjadi kaget dan segera mengambil burung tersebut. Setelah dibolak-balik ternyata burungnya mati mendadak.

"Apa mungkin ini gara-gara mendengar kabar kalau saudaranya telah mati. Ia sangat terkejut sampai mengalami kematian," pikir Abu Nawas.

Abu Nawas pun menjadi sedih, dia lalu menggotong burungnya dan menempatkannya di bibir jendela. Tapi tiba-tiba saja burung itu segera terbang dan hinggap di salah satu pohon di dekat jendela.

Sebelum terbang tinggi, si burung berkata kepada Abu Nawas, "Wahai tuan, ketahuilah apa yang kau anggap kesedihan bisa jadi merupakan kabar baik bagi yang lain. Mungkin tuan bersedih karena aku lepas dari sangkarmu, tapi aku bahagia karena bisa lepas dari sangkarmu."

Si burung lalu terbang tinggi meninggalkan Abu Nawas. "Ternyata benar apa yang dikatakan si penjual burung di pasar. Si burung bukan hanya bisa bicara, tapi juga cerdik. Aku telah dikelabui oleh burung itu," pungkas Abu Nawas kecewa.

Wallahu a'lam bisshawab. 

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini