2. Janda dengan anak yatim
Seorang janda yang ditinggal meninggal oleh suaminya dan memiliki seorang anak tentu harus ditolong. Terlebih lagi jika janda tersebut berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Dengan menikahi janda tersebut maka seorang pria bisa menggantikan kedudukan mendiang suami, menjadi kepala keluarga, dan memberikan nafkah bagi anak-anak yatim tersebut.
Hal ini rupanya tertuang dalam hadits Sahl Ibnu Sa’ad yang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang berbunyi:
"Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini." Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya. (HR Bukhari nomor 5304)
3. Mendapatkan pahala
Jika menikahi janda dengan niat akan membantu, melindungi, dan menafkahinya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata maka Allah Ta'ala akan menggantikannya dengan pahala yang berlipat.
4. Anugerah
Berkaitan dengan poin sebelumnya, menikahi janda karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata maka akan menjadi anugerah dalam kehidupan. Pasalnya, berkah dan pahala akan sellau mengalir.
"Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan sholat di malam hari." (HR Bukhari nomor 5353 dan Muslim: 2982)
5. Lebih berpengalaman
Status janda tentu didapatkan seorang wanita karena sebelumnya pernah menikah. Oleh karena itulah, mereka dianggap lebih berpengalaman dalam banyak hal, mulai dari cara mengurus anak, mengurus pekerjaan rumah, dan menyenangkan hati suami.
6. Akan menambah semangat
Tidak ada seorang wanita pun yang ingin menjadi janda. Namun jika takdir menyatakan demikian, tentu tak ada yang bisa menghindar. Jika seorang janda diberi kesempatan menikah lagi, tentu ia akan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari baru dengan suaminya.