Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bacaan Doa Buka Puasa Setengah Hari

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Senin, 06 Maret 2023 |06:54 WIB
Bacaan Doa Buka Puasa Setengah Hari
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

KETAHUI bacaan doa buka puasa setengah hari bagi umat Islam. Biasanya puasa setelah hari dilakukan oleh anak-anak beragama Islam yang belum baligh.

Anak-anak belum mungkin untuk melakukan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Untuk ini mereka menjalani puasa setengah hari atau puasa beduk. Hal ini sebagai upaya untuk melatih anak-anak berpuasa.

Meski berpuasa setengah hari, orangtua sebaiknya mengajarkan bacaan doa buka puasa setengah hari. Doa buka puasa setengah dilafalkan sebelum menyantap makanan dan minuman.

Berikut ini adalah doa buka puasa bagi anak-anak yang menjalankan puasa setengah hari:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Selain itu, bacaan doa buka puasa setengah hari lainnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Arab latin: Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala.

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah."

Di Indonesia, puasa setengah hari dikenal dengan puasa beduk. Puasa setengah hari dilakukan dari terbit fajar sampai tiba waktu dzuhur. Lazimnya puasa setengah hari dilakukan oleh anak-anak yang belum baligh.

Sementara orang dewasa yang sudah baligh melakukan puasa setengah hari hukumnya haram. Sebab mereka mengingkari hakikat waktu puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Kitab Al-Muhadzzab Imam Asy-Syairazi menyebutkan:

"Diharamkan makan minum bagi orang yang berpuasa, karena firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, 'Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam (waktu fajar), Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang waktu malam'."

(Lihat Abu Ishaq Ibrahim bin ‘Ali Yusuf As-Syairazy, Al-Muhadzdzab fî Fiqhis Syafi’i, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah], juz I, halaman 331)

Wallahu a'lam bisshawab.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement