SEBAGAIMANA diketahui bahwa zakat fitrah itu wajib bagi laki-laki dan perempuan baik sudah baligh maupun belum baligh. Termasuk bayi umur satu hari pun wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.
Lalu apa hukumnya membayar zakat janin, atau bayi dalam kandungan? Menurut penuturan sahabat Utsman bin Affan, Ibnu Hazm, ia menyebutkan Utsman bin Affan melakukan beberapa hal terkait hal ini.
BACA JUGA:
ولا يعرف لعثمان في هذا مخالف من الصحابة
“Tidak diketahui dari perbuatan Utsman (menunaikan zakat fitrah janin) ini menyelisihi sahabat yang lainnya.” [Al-Muhalla 6/132]
Ustaz Raenul Bahraen mengatakan, ada pendapat yang menyatakan bahwa zakat janin wajib ketika berumur 120 hari karena telah ditiupkan ruh. Namun dalam laman Muslim or.id,pendapat ini kurang kuat karena janin belum tentu lahir dengan selamat dan bisa jadi mati dalam kandungan.
Dalam Fatwa Al-Hindiyah dijelaskan:
ولا يؤذى عن الجنين لأنه لا يعرف حياته
“Tidak ditunaikan zakat fitrah dari janin, karena tidak bisa dipastikan janin tersebut hidup.” [Fatawa Al-Hindiyyah, kitab zakat hal. 211]
Pendapat terkuat bahwa zakat fitrah pada janin hukumnya sunnah, tidak sampai tahap wajib. Asy-Syaukani menjelaskan bahwa ini adalah ijma’ ulama, beliau berkata,
أن ابن المنذر نقل الإجماع على أنها لا تجب عن الجنين، وكان أحمد يستحبه ولا يوجبه
“Ibnu Mundzir menukilkan klaim ijma’ bahwa tidak wajib zakat fitrah bagi janin. Imam Ahmad menyatakan hukumnya sunnah dan tidak mewajibkannya.” [Nailul Authar 4/181]
Demikian juga pendapat ulama di zaman ini yaitu Syaikh Muhammad bin shalih Al-‘Utsaimin, beliau berkata:
زكاة الفطر لا تدفع عن الحمل في البطن على سبيل الوجوب، وإنما تدفع على سبيل الاستحباب
“Zakat fitrah tidak perlu dibayarkan atas kandungan di perut dengan hukum wajib, tetapi dibayarkan karena hukumnya mustahab/sunnah.” [Majmu’ fatawa wa Rasail, kitab zakat fitri]
Waallahua'lam.
(Vivin Lizetha)