5. Komunikasi dengan petugas haji
Kebiasaan jamaah terkadang lupa menginformasikan kepada petugas haji jika akan bepergian untuk ibadah, sholat, atau sekadar jalan-jalan. Padahal, itu hal penting bagi petugas.
Mereka bisa mengetahui jamaah haji mau pergi ke mana, tujuannya apa, dan akan melakukan kegiatan apa. Ini jadi mudah dipantau para petugas.
Semua itu bisa diinformasikan kepada ketua rombongan atau kadaker masing-masing, sehingga komunikasi bisa terus berlangsung.
6. Temui petugas berompi
Jika sudah telanjur tersesat, jamaah haji bisa meminta bantuan petugas PPIH yang menggunakan seragam rompi hitam dan baju putih dengan logo merah putih di dada kanan. Di sektor khusus Masjidil Haram ada 6 pos jaga yang masing-masing ditempati 4 petugas.
Jika jamaah tidak menemukan petugas karena jumlahnya yang relatif terbatas, maka bisa menghubungi sesama jamaah haji Indonesia yang lain, meskipun berbeda asal dan tempat penginapan.
7. Minta pertolongan warga Arab
Jika tersesat di luar area Masjidil Haram atau bahkan sampai permukiman warga Arab Saudi, maka jamaah haji Indonesia bisa menemui warga sekitar atau petugas keamanan terdekat.
Cukup menyampaikan Anda adalah hajji Indonesia jika tidak mampu berbahasa Arab. Umumnya mereka akan memberi petunjuk, bahkan ada yang bersedia mengantar sampai bertemu PPIH di pos-pos tempat bertugas.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)