Abu Nawas memanjatkan doa-doa itu setiap selesai sholat lima waktu tanpa henti dan terus bersungguh-sungguh. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya.
Berjalan lebih dari tiga bulan, Abu Nawas merasa doanya belum kunjung dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dia pun mulai introspeksi diri.
"Mungkin Allah belum mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku," ujarnya seperti dikutip dari laman Muslimmoderat.
Kemudian Abu Nawas bermunajat lagi. Tapi kali ini ia berganti strategi. Doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis cantik. Apalagi sampai memaksa Allah Subhanahu wa ta'ala mengabulkan doanya.
Abu Nawas lalu berdoa, "Yaa Allah berikanlah istri yang terbaik untukku."
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah Subhahanahu wa ta'ala, namun Allah belum juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan, Allah juga belum mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang hendak diperistri.
Lama-lama ia mulai khawatir juga. Akhirnya Abu Nawas memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.