"Apa syarat itu?" tanya Raja.
"Paduka harus menyediakan pintu agar hamba bisa memasukinya," tutur Abu Nawas.
"Pintu apa?" tanya Raja belum mengerti.
"Pintu alam akhirat, paduka," jawab Abu Nawas.
"Apa itu?" tanya Raja ingin tahu.
"Kiamat, wahai paduka yang mulia," jelas Abu Nawas.
Baginda Raja terdiam, tetapi Abu Nawas melanjutkan, "Karena masing-masing alam mempunyai pintu. Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu. Pintu alam barzah adalah kematian, dan pintu alam akhirat adalah kiamat."
"Masihkah paduka menginginkan mahkota dari surga?" Abu Nawas kembali bertanya.
Raja tidak menjawab. Akhirnya, Abu Nawas undur diri dari istana.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)