MAKKAH - Suhu panas di Arafah dan Mina menjadi salah satu tantangan dalam pelaksanaan puncak ibadah haji 2023. Kesiapan fisik menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam menyelesaikan rangkaian puncak rukun Islam yang kelima.
Menurut situs accuweather, saat awal pelaksanaan periode Armuzna, Arafah, Muzdalifah dan Mina berkisar antara 43 sampai 45 derajat. Masih dari situs yang sama, suhu tertinggi terjadi saat wukuf di Arafah yaitu 45 derajat.
BACA JUGA:
Setelah itu, cuaca berfluktuasi di angka 43 sampai 44 derajat celcius sampai tanggal 30 Juni 2023. Panas di Mina coba disiasati dengan beragam cara agar tidak terlalu berdampak pada jamaah. Mulai dari pendingin di dalam tenda sampai lantai berkeramik.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat berkunjung ke Mina juga memberi perhatian soal strategi meredam dampak panas di Mina seperti soal AC blower di tenda.
BACA JUGA:
"Tadi saya juga minta supaya angin-angin di blower diatur supaya tidak menghadap ke bawah karena tahun lalu banyak jamaah kita di Mina ini merasa tidak nyaman, masuk angin karena blower-nya mengarah ke bawah," kata Menag kepada Media Center Haji (MCH), Rabu (21/6/2023).
Menteri yang biasa disebut Gus Men itu juga meminta ada tambahan standing AC, biar lebih terasa dinginnya khususnya di klinik, agar pasien di klinik lebih nyaman.
Selain pendingin ruangan, masyariq juga memasang keramik lantai. Penggunaan keramik lantai ini diharapkan menurunkan temperatur temperatur suhu cuaca yang yang sangat panas.
"Tadi saya lihat juga di kamar mandi kita juga cek airnya enggak panas. Tahun lalu itu kalau dibuka masih panas masih terasa panas tapi sudah enggak lagi. Mungkin ada teknologi khusus dari pihak masyariq membuat airnya tetap dingin," pungkas Gus Men.
(Zuhirna Wulan Dilla)