INILAH kisah Abu Nawas dan saudagar kaya raya. Dikisahkan ada saudagar yang sangat dermawan. Setiap hari ia selalu menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim. Dengan kelebihan inilah, ke mana pun dia pergi selalu ditemani kerabat serta para tetangga.
Suatu hari saat bersama kawannya, saudagar kaya raya itu terlihat murung, seperti tengah memikirkan sesuatu. Melihat perilaku tidak biasa tersebut, salah seorang teman akhirnya bertanya.
"Wahai kawan, apa yang kau pikirkan? Kenapa terlihat sedih?" ujar salah seorang teman kepada saudagar itu, dikutip dari kanal YouTube Juha Official, Kamis (22/6/2023).
"Selama ini di mana pun berada, aku selalu ditemani orang-orang. Apakah nanti ketika aku meninggal ada yang mau menemaniku di kuburan?" kata saudagar itu.
Mendengar jawaban tersebut, semua kawannya terdiam. Sebab, mana mungkin ada yang mau menemani mayat di kuburan.
Ternyata kegelisahan saudagar tersebut terus menghampiri sepanjang hari. Akhirnya dia menulis surat wasiat.
"Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, aku akan beri warisan separuh dari harta peninggalanku."
Lalu ditanyakan hal itu kepada anak-anaknya untuk menjaganya di dalam kubur nanti.
"Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena saat itu ayah sudah menjadi mayat," ujar anak-anak saudagar yang menolak permintaan itu.