Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Adab Masuk Masjid Sesuai Sunnah Rasulullah Beserta Doanya

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 14 Juli 2023 |13:38 WIB
10 Adab Masuk Masjid Sesuai Sunnah Rasulullah Beserta Doanya
Ilustrasi adab masuk masjid sesuai sunnah Rasulullah beserta doanya. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

KETAHUI 10 adab masuk masjid sesuai sunnah Rasulullah beserta doanya. Diketahui bahwa sholat fardhu lima waktu secara berjamaah di masjid merupakan kewajiban bagi Muslim laki-laki yang tidak memiliki udzur syari.

Dilansir Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc mengungkapkan salah satu dalil hukum wajib sholat berjamaah di masjid bagi laki-laki adalah sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Info grafis amalan di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang pria buta datang kepada Rasulullah dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ. فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ « هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ». فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَأَجِبْ ».

"Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingiku untuk mendatangi masjid." Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak sholat berjamaah dan agar dibolehkan sholat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun ketika laki-laki itu hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, "Apakah kamu mendengar adzan?" Ia menjawab, "Iya." Rasulullah bersabda, "Penuhilah seruan (adzan) itu." (HR Muslim)

Adapun sholat berjamaah memiliki keutamaan sangat besar pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian. Demikian pula ketika seseorang berjalan dari rumah menuju masjid sudah dihitung pahalanya.

Dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

"Sholat seseorang dengan berjamaah lebih banyak pahalanya daripada sholat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk sholat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya 1 derajat dan dihapuskan 1 dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan sholat selama ia menunggu hingga sholat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendoakan orang yang senantiasa di tempat ia sholat, "Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah tobatnya." Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats." (HR Bukhari nomor 477 dan Muslim: 649) 

Berikut ini adab-adab masuk masjid sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam beserta doanya:

1. Masuk masjid dengan kaki kanan sambil membaca doa

Ketika masuk masjid melangkah menggunakan kaki kanan. Lalu membaca doa berikut:

بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوبِى وَافْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Bismillah wassalaamu ‘ala rosulillah. allohummaghfir lii dzunuubi waftahlii abwaaba rohmatik.

"Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah kepadaku pintu rahmat-Mu." (HR Ibnu Majah nomor 771 dan Tirmidzi: 314. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini sahih)

2. Tidak menyela-nyela jari

Tidak menyela-nyela jari ketika berangkat dari rumah menuju masjid hingga sholat. Dijelaskan dalam riwayat dari Ka'ab bin 'Ujroh radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِدِ فَلاَ يُشَبِّكَنَّ بَيْنَ أَصَابِعِهِ فَإِنَّهُ فِى صَلاَةٍ

"Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, kemudian keluar menuju masjid dengan sengaja, maka janganlah ia menjalin jari-jemarinya karena ia sudah berada dalam sholat." (HR Tirmidzi nomor 386; Ibnu Majah: 967; Abu Dawud: 562. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini hasan)

3. Mengucap salam

Ketika masuk masjid mengucap salam dengan suara yang didengar oleh orang sekitar. Hal ini sebagaimana diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتىَّ تحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَئٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحاَبَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم” رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian pasti saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian'." (HR Muslim nomor 54)

4. Mengerjakan sholat tahiyyatul masjid

Mengerjakan sholat sunnah tahiyyatul masjid 2 rakaat. Dijelaskan dalam riwayat dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ

"Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia langsung duduk sampai mengerjakan sholat dua rakaat." (HR Bukhari nomor 444 dan Muslim: 714) 

5. Memilih shaf pertama sebelah kanan untuk laki-laki

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

"Seandainya orang-orang mengetahui pahala adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara mengadakan undian, pasti mereka melakukannya." (Muttafaqun 'alaih. HR Bukhari nomor 615 dan Muslim: 437)

6. Berdoa di antara adzan dan iqamah

Setelah sholat tahiyatul masjid, duduk menghadap kiblat dan mengisi waktu dengan (1) membaca Alquran Al Karim, (2) berdzikir, atau (c) memperbanyak doa karena antara adzan dan iqamah adalah waktu mustajab.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

"Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah (kala itu)." (HR Ahmad, 3:155. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini sahih)

7. Tertib menunggu waktu sholat 

Orang yang menunggu sholat akan senantiasa mendapat doa para malaikat dan dianggap telah berada dalam sholat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا دَامَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ ، لاَ يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْقَلِبَ إِلَى أَهْلِهِ إِلاَّ الصَّلاَةُ

"Salah seorang di antara kalian dianggap terus-menerus di dalam sholat selama ia menunggu sholat di mana sholat tersebut menahannya untuk pulang. Tidak ada yang menahannya untuk pulang ke keluarganya kecuali sholat." (HR Bukhari nomor 659 dan Muslim: 649) 

8. Tidak sholat ketika sudah iqamah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ

"Jika sudah dikumandangkan iqamah, maka tidak ada sholat kecuali sholat wajib." (HR Muslim nomor 710)

9. Tidak keluar masjid saat sudah adzan

Kalau sudah mendapat kumandang adzan di masjid, tidaklah keluar kecuali ada hajat. Dalam hadits disebutkan:

مَنْ أَدْرَكَهُ الْأَذَانُ فِي الْمَسْجِدِ ثُمَّ خَرَجَ -لَمْ يَخْرُجْ لِحَاجَةٍ وَهُوَ لَا يُرِيدُ الرَّجْعَةَ- فَهُوَ مُنَافِقٌ

"Barang siapa yang mendapati adzan di masjid, lalu keluar (dan keluarnya bukan karena suatu kebutuhan, dan ia tidak berniat untuk kembali ke masjid) maka ia munafik." (HR Ibnu Majah nomor 606. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini sahih)

10. Keluar masjid dengan kaki kiri dan membaca doa

Ketika keluar masjid melangkah menggunakan kaki kiri. Kemudian membaca doa berikut:

بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوبِى وَافْتَحْ لِى أَبْوَابَ فَضْلِكَ

Bismillah wassalaamu 'ala Rasulillah. Allohummaghfir lii dzunuubi waftahlii abwabaa fadhlik.

"Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu karunia-Mu." (HR Ibnu Majah nomor 771 dan Tirmidzi: 314. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini sahih)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement