Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Kabar Hasil Investigasi Masalah Layanan Masyair?

Maruf El Rumi , Jurnalis-Kamis, 20 Juli 2023 |14:15 WIB
Apa Kabar Hasil Investigasi Masalah Layanan Masyair?
Dirjen Haji soal Hasil Investigasi Layanan Masyair (Foto: Kemenag)
A
A
A

JEDDAH - Puncak pelaksanaan haji yang sudah berakhir sejak 13 Dzulhijjah 2023 atau 1 Juli 1444 H sempat menyisakan persoalan pelayanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq atau Motawif Pilgrims for Southeast Asian Countries Co.

Persoalan tersebut ditindaklanjuti dengan kesepakatan antara Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kementerian Haji dan Umrah melakukan investigasi atas beberapa masalah yang muncul selama proses puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

Pemerintah Indonesia sempat protes karena tidak semua janji yang disampaikan Mashariq tidak bisa dipenuhi secara maksimal sehingga merugikan jamaah.

Seperti masalah tenda Arafah yang sempat dimasuki jamaah nonkuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jamaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, sampai keterlambatan katering jemaah haji.

 BACA JUGA:

Dikonfirmasi tentang perkembangan hasil investigasi Kemenag bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan masih dalam tahap kajian. Dikatakan Hilman, dari laporan awal da pengakuan khususnya di muzdalifah ada berhenti berhenti 3 jaman.

"Tapi untuk yang lain masih dikaji oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi karena banyak hal dan faktor bagaimana ketidakoptimalan itu terjadi. Sekarang kami masih masih menunggu secara resmi," kata Hilman di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah sebelum bertolak ke Tanah Air, Selasa (18/7/2023) malam.

Pembentukan tim investigasi merupakan hasil pertemuan antara Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah di Kantor Kementerian Haji dan Umrah saat menghadiri Haflatul Hajj Al-Khitami atau perayaan penutupan penyelenggaraan ibadah haji.

Acara yang mengusung tema Khitaamuhu Misk ini dihadiri sejumlah menteri dan delegasi dari berbagai negara pengirim jamaah haji. Saat itu, seperti disampaikan Menag, Kementerian Haji dan Umrah Saudi berkomitmen membantu Kementerian Agama. Bahkan Taufiq F Al-Rabiah mengaku ikut merasakan sakit atas kondisi yang dialami jamaah haji Indonesia.

“Ini saya mengutip pernyataan Menteri Haji. Saya juga merasakan sakit seperti yang anda rasakan. Begitu katanya kepada saya, dan saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini. Insya Allah ini akan menjadi kejadian yang terakhir kalinya,” kata Menag saat itu.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement