Dijelaskan dalam "Buku Pintar Sains dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, di dunia ini ada lebih dari 6.000 spesies semut. Sebagian semut hidup secara menetap di rumah-rumah yang permanen, sebagian lagi hidup secara berpindah-pindah, persis seperti orang badui.
Sebagian di antara mereka mencari makan dengan tekun dan serius, sebagian yang lain mencari makan dengan cara berkelahi dan merampas.
Jika terpisah dari kelompoknya, semut akan mati maskipun diberi makanan yang enak dan tempat yang nyaman. Sama seperti manusia belaka. Jika manusia diasingkan di suatu tempat yang jauh dari cahaya, suara jam, waktu, malam, dan siang selama 20 hari, ia akan kehilangan keseimbangannya.
Semut juga mengajarkan toleransi yang tinggi. Apabila ada anggotanya yang kelaparan, maka semut lainnya akan memnerikan sari-sari makanan. Dalam hal ini semut didukung dengan sistem pencernaan yang mempunyai perangkat yang bisa memberikan makanan kepada semut yang lain.