Hal itu pun dipercayai orang-orang Arab terdahulu. Dalam bahasa Arab, atom diartikan secara umum sebagai dharrah. Namun, kemudian ilmu pengetahuan modern menemukan fakta bahwa sangat mungkin atom untuk dibagi lagi.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-20 membuktikan bahwa ternyata atom masih bisa dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil. Konsep ini sebenarnya sudah muncul pada 14 abad yang lalu, termasuk bagi orang-orang Arab.
Bagi mereka, kata dharrah yang sebelumnya dipercaya sebagai batas partikel terkecil, ditolak oleh sebuah ayat Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
"Dan orang-orang yang kafir berkata: 'Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami.' Katakanlah: 'Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di Bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Saba: 3)