Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gus Baha Ungkap Cara Meraih Lailatul Qadar, Lakukan Amalan Ini

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |08:21 WIB
Gus Baha Ungkap Cara Meraih Lailatul Qadar, Lakukan Amalan Ini
Ilustrasi Gus Baha ungkap cara meraih Lailatul Qadar. (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

GUS Baha mengatakan banyak Muslim berlomba-lomba meraih Lailatul Qadar. Musababnya, malam ini mengandung banyak kemuliaan. Pada malam itu pintu ampunan dibuka dan pahala dilipatgandakan. 

Gus Baha mengungkapkan, guna mendapatkan Lailatul Qadar cukup melakukan amalan-amalan salih, seperti sholat malam, membaca Alquran, berdoa, dan berzdikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Info grafis doa malam Lailatul Qadar. (Foto: Okezone)

Dai pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini menerangkan Lailatul Qadar adalah malam turunnya Alquran (Nuzulul Quran), yaitu pada tanggal 17 Ramadhan.

"Keyakinan saya, yang penting dicari, yakin dapat saja. Bagaimanapun menurut Nabi, kita disuruh mencari Lailatul Qadar di 10 akhir Ramadhan. Tapi ada juga ulama yang menduga 10+10, berarti mulai tanggal 11. Tapi yang penting yakin," ujar Gus Baha dalam tayangan YouTube berjudul "Begini Cara Gus Baha Mencari Malam Lailatul Qadar".

Menurut Gus Baha, yang penting dicari dulu Lailatul Qadar dan yakin dapat. "Karena saya punya kitab, dan kitab itu kredibel. Kitab orang dulu, kitab hadits," jelasnya.

Gus Baha menjelaskan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pernah bercerita, Nabi Nuh Alaihissallam umurnya 1.000 tahun kurang 50 tahun, berarti 950 tahun. Sementara Nabi Ibrahim umurnya juga ratusan tahun. 

Lalu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam merasa resah. "Lho kalau umatku umurnya pendek terus gimana?"

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab keresahan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dengan memberi bonus Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan ibadah 1.000 bulan.

Rata-rata umat Nabi Muhammad umurnya 63 tahun 4 bulan. Artinya kalau melihat riwayat itu, berarti otomatis umat Nabi Muhammad kalau pas Ramadhan sikapnya benar dapat Lailatul Qadar.

"Artinya sholat menghadap kiblat seperti pada umumnya, terus tidak melakukan maksiat, menurut saya mendapat Lailatul Qadar. Memang keresahannya Nabi Muhammad yang dijawab oleh Allah. Meski umurnya pendek, umat Nabi Muhammad diberi hadiah ibadah Lailatul Qadar," papar Gus Baha.

Ia sendiri memilih mencari Lailatul Qadar pada 17 Ramadhan dengan ibadah dan berdoa di mushola. Tidak seperti mayoritas Muslim yang giat beribadah pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

"Di desa saya yang pergi ke mushola pada malam tanggal 17 Ramadhan itu saya sendiri. Sementara orang-orang ke mushola pada malam 21, 23 Ramadhan, jadi saya minoritas," ujar Gus Baha. 

Kalau ditanya orang, "Sudah ibadah, Gus?" Ia menjawab, "Sudah lewat, karena saya minoritas. Tapi saya menjawab, sisanya (Lailatul Qadar) masih punyamu, saya bilang gitu."

Menurut Gus Baha, untuk menghargai hadits dan Alquran sebaiknya di tengah-tengah saja. Di Alquran itu ada Lailatul Qadar tanpa tanggal yaitu di ayat yang berbunyi, "Syahru ramadhaanalladzi unzila fiihil Quran." (QS Al Baqarah: 185)

Ayat tersebut menunjukkan semua Ramadhan. Makanya ada ulama yang menganggap mulai tanggal 1 Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Nabi Muhammad bersabda, carilah sungguh-sungguh di 10 malam terakhir.

"Berarti ada yang mencari tidak sungguh-sungguh, tapi mulainya pertama (1 Ramadhan). Namun kalau kamu mencari sungguh-sungguh mulai tanggal 21 Ramadhan. Berarti itu dihitung permulaan. Berarti dihitung belum sungguh-sungguh. Saya ulangi ya, yang dimaksud sungguh-sungguh itu klimaks," terang Gus Baha.

Klimaks itu mulainya tanggal 1 Ramadhan. Kalau mulai mencari sungguh-sungguhnya baru mulai tanggal 21 Ramadhan, maka malaikat bertanya, "Lho kok baru mencari sekarang?"

Makanya si pencari Lailatul Qadar itu dianggap pemula. Oleh karena itu, dia tidak dapat. Sebab yang lain sudah mulai sejak 1 Ramadhan, dan sudah waktunya dapat Lailatul Qadar. Sementara ada yang baru mulai mencari di malam-malam ganjil 10 hari akhir Ramadhan. 

"Saya itu sudah mulai mencari sejak tanggal 1. Saya baca kitab Arbain Nawawi khatam, baca Alquran juga khatam. Kemarin tanggal 17 sudah saya doain, jadi potensi saya dapat Lailatul Qadar lebih tinggi," kata Gus Baha.

"Kalau kamu baru mulai tadi (malam 21 Ramadhan), berarti tidak sungguh-sungguh karena baru mulai. Jadi diumumkan tanggal 1 Ramadhan, kamu tidur. Pas tanggal 20 baru sungguh-sungguh, jadi ibarat balapan kamu sudah kalah banyak," tambahnya.

Namun, Gus Baha yakin rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala itu sangat luas, maka ia berharap selama masih umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak maksiat akan mendapat Lailatul Qadar.

"Pokoknya salih-salih biasa begini, salih kelas ringan, yang penting tidak maksiat, mereka tetap mendapat Lailatul Qadar. Karena sabda Nabi, tidurnya orang puasa saja ibadah," pungkas Gus Baha.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement