Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Kaum Bani Israil Dikutuk Jadi Kera yang Hina oleh Allah Ta'ala, Ini Penyebabnya

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2023 |15:13 WIB
Kisah Kaum Bani Israil Dikutuk Jadi Kera yang Hina oleh Allah Ta'ala, Ini Penyebabnya
Ilustrasi kisah kaum Bani Israil dikutuk menjadi kera yang hina. (Foto: Freepik)
A
A
A

INILAH kisah kaum Bani Israil yang dikutuk menjadi kera. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutuk mereka menjadi kera yang hina karena berbuat tipu daya.

Dikutip dari Muslimah.or.id, Ustadz Yulian Purnama menerangkan ada faedah menarik dari kisah kaum Bani Israil yang berbuat hiilah atau mengakali ajaran agama. Ini terkait larangan mengambil ikan di hari Sabtu.

Kisah Bani Israil dikutuk menjadi kera yang hina dijelaskan dalam ayat suci Alquran:

وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ ۙ لَا تَأْتِيهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

"Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik." (QS Al A'raf: 163)

"Mereka melanggar larangan ini dengan membuat hiilah (tipu daya), yaitu dengan memasang jaring di hari Jumat dan mengangkatnya di hari Ahad dalam keadaan penuh dengan ikan-ikan. Yang dengan ini, sebenarnya mereka telah melanggar larangan Allah," jelas Ustadz Yulian.

Maka, Allah Subhanahu wa Ta'ala befirman:

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

"Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: 'Jadilah kamu kera yang hina'." (QS Al A'raf: 166)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

"Dan engkau telah mengetahui tentang orang-orang dari kalian yang melanggar batasan Allah pada hari Sabtu, maka Kami katakan kepada mereka: 'Jadilah kalian kera-kera yang hina'." (QS Al Baqarah: 65) 

Dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiallahu'anhu bahwa sebagian mereka juga dijadikan babi. Beliau mengatakan:

"Allah Ta'ala menjadikan mereka sebagai kera dan babi. Disebutkan bahwa yang masih muda dari kaum tersebut dijadikan kera, dan yang sudah tua dijadikan babi." (Tafsir Ibnu Katsir)

Diubahnya kaum Bani Israil tersebut menjadi keradan babi ini terjadi kepada laki-laki maupun wanitanya. Qatadah rahimahullah mengatakan:

"Mereka menjadi kera-kera yang suka melolong, dan mereka punya ekor. Padahal sebelumnya mereka manusia lelaki dan wanita." (Tafsir Ibnu Katsir)

Kata "khasi'in" sebagian salaf menafsirkan: Ukuran mereka kecil. Disebutkan riwayat dari Mujahid rahimahullah:

"Dari Mujahid, ketika menafsirkan (jadilah kalian kera-kera yang khasi'in), ia berkata: Maksudnya mereka berukuran kecil." (Tafsir Ath-Thabari)

Sebagian salaf mengatakan, mereka dijadikan kera betulan dan hidup selama tiga hari. Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al Baghawi:

"Qatadah berkata: mereka dijadikan kera-kera muda dan babi-babi tua, kemudian mereka tetap hidup selama tiga hari lalu dibinasakan, tidak ada yang bertahan lebih dari tiga hari, dan mereka tidak berreproduksi."

"Wal 'iyyadzubillah. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak meniru kelakuan mereka, yaitu suka mengakali ajaran agama demi mencari dunia. Semoga Allah memberi taufik," pungkas Ustadz Yulian Purnama.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement