Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tidak Hanya Berwajah Sangat Tampan, Ini Mukjizat Luar Biasa Nabi Yusuf

Hantoro , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2023 |17:11 WIB
Tidak Hanya Berwajah Sangat Tampan, Ini Mukjizat Luar Biasa Nabi Yusuf
Ilustrasi mukjizat Nabi Yusuf Alaihissallam. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

NABI Yusuf Alaihissallam diketahui memiliki wajah sangat tampan. Yusuf putra Nabi Yakub Alaihissallam yang nasabnya tersambung ke Nabi Ibrahim Alaihissallam hingga Nabi Adam Alaihissallam.

Sebagai salah satu nabi dan rasul, Nabi Yusuf Alaihissallam pun diberi mukjizat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mukjizat Nabi Yusuf yakni mampu menafsirkan mimpi dan dianugerahi kecerdasan dalam mengelola keuangan negara yang dilanda paceklik saat itu.

Kisah Nabi Yusuf Alaihissallam ini dibadaikan dalam ayat-ayat suci Alquran, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ

قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ

وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.' Dia (ayahnya) berkata, 'Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.' Dan demikianlah, Tuhanmu memilih engkau dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu (dengan menjadikanmu nabi) dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Yusuf: 4–6)

Menurut Tafsir Alquran Hidayatul Insan, Nabi Yakub Alaihissallam mengetahui takwil mimpi tersebut, yakni sebelas bintang itu adalah saudaranya, matahari adalah ibunya, sedangkan bulan adalah bapaknya.

Nabi Yakub Alaihissallam tahu bahwa keadaan akan berubah jika Nabi Yusuf Alaihissallam menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudaranya. Ia akan membuat semua anggota keluarganya menjadi lebih memuliakannya. Oleh karena itu, Nabi Yusuf pun memahami dan menuruti apa yang dimaksud sang ayah.

Takwil mimpi Nabi Yusuf Alaihissallam ini baru terealisasi sesudah selang 40 tahun kemudian, pendapat lain mengatakan sesudah 80 tahun. Hal demikian itu terjadi ketika Nabi Yusuf mempersilakan kedua orangtuanya menduduki kursi singgasananya, sementara semua saudaranya berada di hadapannya.

Takwil mimpi Nabi Yusuf Alaihissallam itu benar-benar terbukti ketika dirinya diangkat sebagai pejabat tinggi oleh Raja Mesir bernama Ar-Rayyan ibnul Walid. Di balik jabatannya itu, Nabi Yusuf telah menafsirkan mimpi sang raja ketika dirinya masih berada di dalam penjara.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ ۖ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ

"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya, aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, Terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi'." (QS Yusuf: 43) 

Para orang terkemuka Mesir itu tidak bisa menafsirkannya. Mereka mengatakan bahwa mimpi tersebut adalah kosong tanpa memiliki arti apa pun. Berbeda halnya ketika mimpi itu disampaikan kepada Nabi Yusuf Alaihissallam.

قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ

ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ

ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ

Artinya: "Dia (Yusuf) berkata, 'Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)'." (QS Yusuf: 47–49)

Takwil Nabi Yusuf Alaihissallam tentang mimpi raja ini akhirnya menjadi kenyataan. Penduduk negeri Mesir diperintahkan bercocok tanam demi menghadapi masa paceklik. Ketika musim itu tiba, negeri Mesir dan sekitarnya mengalami masa-masa sulit selama kurang lebih tujuh tahun.

Beruntungnya negeri Mesir memiliki persediaan gandum cukup banyak karena mereka menyimpan gandum sewaktu musim subur. Setelah kejadian takwil mimpi inilah Nabi Yusuf Alaihissallam segera dibebaskan dari penjara dan diberikan jabatan sebagai bendahara negara. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي ۖ فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ ۚ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ ۖ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: "Dan raja berkata, 'Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang dekatku.' Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata, 'Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami.' Yusuf Berkata, 'Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.' Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik." (QS Yusuf: 54–56)

Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement