ALQURAN dan sains membeberkan fakta-fakta tidak terduga terkait jiwa manusia. Dalam bahasa Arab, jiwa dikenal dengan istilah Nafs.
Nafs sendiri memiliki banyak arti, sehingga harus benar-benar paham untuk dapat menggunakan kata tersebut secara benar. Dalam kitab suci Alquran dijelaskan ada empat jenis jiwa dalam diri manusia, dan kata Nafs sendiri disebutkan sebanyak 160 kali.
Pada buku "Fenomena Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains" yang diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dijelaskan tentang Nafs.
Diterangkan bahwa kata Nafs terkadang bermakna spesies manusia (berarti bersifat fisik), kadang bersifat rohani saja, dan kadang dikesankan bahwa jiwa itu kekal.
Kata Nafs dalam Alquran juga terkadang berarti dorongan jiwa atau syahwat. Di dalam Alquran pun dijelaskan beberapa jenis dorongan jiwa sesuai kecenderungannya, yaitu:
1. An-nafs al-ammarah bi as-su' (dorongan jiwa untuk berbuat buruk)
Seperti yang sudah disebutkan dalam Alquran melalui Surat Yusuf Ayat 53:
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Menurut Az-Zamakhsyariy, kata An-Nafs pada ayat ini bermakna jenis kelamin, yaitu bahwa jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu menimbulkan syahwat yang dapat membawa kepada keburukan.
Oleh karena itu, perempuan dan laki-laki yang bukan mahram tidak dianjurkan berduaan, karena hal tersebut dapat mengundang nafsu (jiwa) untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan.