KENAPA Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih Nabi Isa Alaihissallam untuk membunuh Dajjal? Diketahui berdasarkan dalil-dalil bahwa Nabi Isa menjumpai Dajjal di Baitul Maqdis dan kaum Muslimin pun mengepungnya.
Nabi Isa bin Maryam kemudian memerintahkan untuk membuka pintu. Kaum Muslimin melaksanakannya, dan ternyata di balik pintu tersebut terdapat Dajjal, lantas dia pun berlari.
Nabi Isa 'Alaihis salam pun bertemu dengan Dajjal di Bab Lud di timur. Lalu Nabi Isa menumpas Dajjal dan pengikutnya dari orang-orang Yahudi.
Ada beberapa jawaban yang bisa menjelaskan alasan Allah Azza wa Jalla memilih Nabi Isa Alaihissallam untuk membunuh Dajjal, berikut ini selengkapnya, seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @islamicstores_id:
1. Allah Ta'ala menunjukkan kebenaran agama Islam
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
وروينا عن النبي صلى الله عليه وسلم: “ليوشكن أن ينزل فيكم ابن مريم حكمًا عادلا يكسر الصليب، ويقتل الخنزير ويضع الجزية، وتهلك في زمانه الملل كلها إلا الإسلام”.
"Kami telah mendapatkan riwayat dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Sungguh hampir dekat waktunya turun di tengah-tengah kalian (Isa) bin Maryam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghilangkan jizyah (upeti, karena kafir dzimmi sudah tidak ada lagi. Semuanya Muslim). Akan dihancurkan seluruh agama di zaman beliau kecuali Islam'." (HR Bukhari)
2. Membuktikan Nabi Isa masih hidup
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Alquran Surat An-Nisa Ayat 157:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
Artinya: "Dan karena ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah', padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS An-Nisa: 157)