ALQURAN dan sains membahas terompet sangkakala yang akan ditiup malaikat pada hari akhir kelak. Diinformasikan bahwa bentuk terompet sangkakala sudah bisa diketahui bentuknya. Benarkah demikian?
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat banyak sekali penemuan mengejutkan dari para ilmuwan dunia. Salah satu yang cukup menghebohkan adalah klaim dari ilmuwan Barat yang mengaku menemukan terompet sangkakala, sebuah alat yang menjadi penanda hari kiamat dan tertuang dalam berbagai literatur Islam.
Dilansir dari video kanal YouTube Islam Populer, Prof Frank Steiner dari Universitas Ulm Jerman mengatakan menemukan sesuatu yang sangat mencengangkan. Ia menyebut terompet sangkakala adalah bumi beserta seluruh alam semesta yang dihuni makhluk hidup saat ini.
Penelitiannya sendiri menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Prob (WMAP). Menurut hasil observasinya terungkap jika alam semesta ternyata berbentuk seperti terompet.
Secara spesifik, WMAP mendeteksi bagian ujung belakang terompet merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati dan masih berkaitan dengan peristiwa Big Bang yang terjadi 13 miliar tahun lalu.
Lalu di bagian depan menjadi lokasi bumi dan seluruh tata surya berada. Ini merupakan alam semesta yang masih mungkin diamati atau observable.
Sama Persis dengan Alquran dan Hadits
Sekali lagi penemuan itu menegaskan kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala karena bentuk terompet sangkakala sesuai dengan apa yang terdapat dalam literatur Islam, mulai kitab suci Alquran hingga hadits.
Sebuah hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu anhu menjelaskan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda mengenai bentuk sangkakala kala ditanya oleh para sahabat.
"Ya Rasulullah, apakah sangkakala itu?" tanya sahabat yang lantas dijawab Rasulullah, "Bagaikan tanduk dari cahaya."
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kembali menjelaskan, "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza' (untuk menakutkan), kedua: Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan), ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."
Dalam hadits yang juga tertera pada kitab Tanbihul Ghofilin disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya.
Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk yang menyerupai tanduk sendiri mengingatkan pada terompet orang-orang zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi atau mencakup seluruh wilayah langit dan bumi alias bulatan terompet Malaikat Israfil itu melingkar membentang mulai dari alam nyata hingga alam gaib.
Berdasarkan penjabaran hadits tersebut yang disesuaikan dengan penemuan ilmuwan barat, maka bisa saja alam semesta ini adalah terompet sangkakala itu sendiri, dan manusia bak kunang-kunang yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah mengabarkan kedahsyatan terompet Malaikat Israfil itu dalam firman-Nya:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
"Dan pada hari ketika terompet ditiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (QS An-Naml: 87)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)