ALQURAN dan sains mengungkap kronologi otak manusia bisa rusak akibat kecanduan pornografi. Bahkan, dampak buruknya disebut lebih parah dibanding kecanduan narkoba jenis kokain.
Diketahui bahwa perkembangan teknologi dan informasi memang telah membantu kehidupan umat manusia. Tapi, kemajuan itu ibarat dua sisi mata pisau, karena kehadirannya juga menyeret manusia pada kemaksiatan, misalnya pornografi.
Tontonan yang dianggap menyenangkan dan penuh rangsangan ini ternyata bisa membawa dampak yang sangat berbahaya untuk otak, terlebih lagi bagi mereka yang masih berusia belia atau muda.
Narkolema Berdasarkan Alquran
Dilansir kanal YouTube Islam Populer, Alquran dan Sains mengungkap fenomena narkolema akibat efek pornografi bagi otak manusia.
Narkolema merupakan akronim "narkoba lewat mata", maksudnya pornografi yang dilihat melalui internet. Materi vulgar yang menimbulkan hasrat dan menyebabkan kecanduan ini bisa diakses oleh siapa saja di dunia maya, termasuk anak-anak.
Sayang sekali meski awalnya terdapat hasrat yang begitu menggebu dan dapat menimbulkan efek senang serta rileks, nyatanya setelah itu justru merusak otak manusia. Kitab suci Alquran sendiri sudah menjelaskan dampak bagi mereka yang suka dengan konten pornografi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi." (QS Al An'am: 151)
Maksud dari potongan ayat tersebut adalah zina. Penting dipahami bahwa zina tidak selalu hubungan seksual, tetapi ada juga zina kecil, seperti hal-hal yang kurang baik yang akhirnya memunculkan hasrat seseorang. Itulah yang terdapat dalam pornografi.
Narkolema Menurut Sains
Beberapa peneliti sudah terang-terangan menjelaskan efek narkolema yang ditimbulkan pornografi. Salah satunya adalah pornografi menjadi hal yang menyumbang kebodohan nomor 1 di dunia.
Pornografi yang terus-menerus ditonton oleh mata pada akhirnya menyebabkan kecanduan alias adiksi yang pada akhirnya membuat jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu. Hal ini sebagaimana penjelasan ahli bedah saraf dari Rumah Sakit San Antonio Amerika Serikat Donald L Hilton Jr.
"Penyusutan otak yang memproduksi dopamine atau zat yang memicu kesenangan itu dapat menurunkan kerja zat kimia yang berfungsi untuk mengirimkan pesan yakni neuro-transmitter sehingga hal itu melemahkan fungsi kontrol. Inilah yang membuat orang-orang yang kecanduan pornografi tak bisa mengontrol perilakunya," jelas dr Hilton.
Lebih lanjut dr Hilton menjelaskan bahwa pornografi adalah hal yang menyumbang kebodohan terbesar di dunia. Hal ini seiring penurunan fungsi dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi yang ia sebut lebih parah daripada kecanduan zat narkoba sungguhan yakni kokain.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)