BEGINI tata cara memakai kain ihram yang benar untuk jamaah haji laki-laki dan perempuan. Kain ihram adalah pakaian yang dikenakan Muslim dan Muslimah saat dalam keadaan ihram, sebagai bagian dari ibadah haji atau umrah.
Kain ihram terbuat dari dua lembar kain putih tanpa keliman atau jahitan. Umumnya menggunakan bahan mirip handuk dan tanpa model tertentu.
Penggunaan warna putih pada kain ihram melambangkan kesucian bahwa setiap orang setara di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ihram juga melambangkan bersatunya jamaah dunia di Tanah Suci Makkah dan saling bersaudara dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.
Ihram juga menjadi batas antara hal-hal yang diharamkan dan dihalalkan selama ibadah haji maupun umrah. Sebelum ihram, jamaah mandi, memotong kuku dan sebagian rambut (tidak boleh semua), wudhu, serta niat haji atau umrah.
Selama dalam keadaan ihram, jamaah tidak boleh berburu atau membunuh makhluk hidup kecuali hewan-hewan fasik, melakukan hubungan intim suami istri, memotong rambut atau kuku, atau menggunakan tata rias dan wangi-wangian.
Cara Memakai Kain Ihram
1. Cara memakai kain ihram untuk laki-laki
Kain ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lembar. Satu lembar dipakai untuk menutupi bagian pinggang sampai kaki. Satu lembar lagi diselempangkan dari bahu ke bagian bawah ketiak.
Berikut ini penjelasannya berdasarkan langkah-langkah pemakaiannya, sebagaimana telah Okezone himpun:
Bagian Bawah:
- Siapkan satu kain untuk menutupi bagian bawah.
- Tutup aurat mulai dari pusar hingga bagian bawah lutut.
- Cara melipatnya cukup mudah, hampir mirip seperti penggunaan sarung.
- Pastikan kain ihram terlipat sempurna, dan jangan biarkan aurat terlihat saat duduk ataupun jongkok.
- Lipatan jangan terlalu kencang supaya bisa tetap berjalan dengan mudah.
Bagian Atas:
- Pakai kain ihram dengan cara diselempangkan agar menutup bagian pundak kanan dan kiri.
- Ketika mulai tawaf, biarkan bagian pundak kanan terbuka, dan lipatan kain pada sisi satunya berada di bawah ketiak kanan.
- Kaitkan antara ujung satu sisi kain ihram dengan sisi yang lainnya agar tidak mudah lepas.
- Bagian pundak kanan terbuka hanya saat tawaf, setelah itu kain ihram bisa kembali digunakan menutupi semua badan.
- Kain ihram jangan melewati batas mata kaki, dan tidak boleh terkena kotoran.
- Tidak perlu menggunakan pakaian dalam ataupun aksesori lain.