INILAH kisah mualaf penyanyi cantik Ukraina bernama Laurora. Ia mendapat hidayah Islam setelah mengalami musibah berat.
"Aku menyadari tidak ada yang bisa membuatku percaya akan Tuhan, kecuali dengan ujian yang sangat berat," ujar Laurora seperti dilansir kanal YouTube Satu Ayat.
Bukan cuma kehilangan seseorang, ia juga harus mengalami masalah kesehatan. Laurora pun berserah diri karena menderita penyakit langka yaitu crohn disease atau radang usus kronis yang memengaruhi lapisan saluran pencernaan.
"Seperti aku kehilangan pekerjaan, kehilangan salah satu sahabat terbaik, kehilangan keluarga angkat, dan kehilangan kesehatan. Jika semua itu tidak hilang aku tidak akan melihat hidayah ini," ungkap Laurora.
Saat itu ia bahkan harus melakukan operasi untuk menyembuhkan penyakit langkanya. Setelah operasilah perjalanan mualaf Laurora dimulai.
Rupanya setelah terbangun dari operasi dan masih dalam pengaruh obat bius, Laurora melihat sahabatnya yang telah meninggal dunia.
"Ayahku datang dan mengatakan, 'Aku rasa harus memberi tahu apa yang kamu katakan saat di bawah pengaruh obat bius.' Dia mengatakan ketika aku bangun, hal pertama yang dikatakan adalah sahabatku sudah meninggal dunia," kenang Laurora.
Dari situlah dirinya merasa amat bersalah karena di hari pemakaman sahabatnya itu tidak bisa datang. Dikarenakan mereka berbeda negara. Berminggu-minggu dirinya dilanda gelisah dan perasaan bersalah, sampai suatu hari menemukan sebuah ayat Alquran.
"Suatu hari ketika aku murung sendirian. Aku menemukan sebuah kalimat dari Alquran yang mengatakan, 'Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah: 286)'," papar Laurora.
Kemudian Laurora mulai percaya dengan kitab suci Alquran dan membacanya. Ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat sebulan setelah kejadian di rumah sakit tersebut.
Laurora pun memberi tahu kepada keluarga atas keputusannya untuk menjadi mualaf. Meski keluarganya menganut agama lain, mereka tetap bahagia dengan keputusan putrinya itu.
Setelah memeluk Islam, Laurora mulai berpikir bahwa penderitaannya selama ini adalah ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Kini dia justru bersyukur dengan penderitaannya sebelumnya yang mengantarkan pada hidayah Islam.
"Alhamdulillah, aku bersyukur menderita crohn, aku bersyukur kehilangan orang yang aku cintai. Itu membuat aku tumbuh menjadi seseorang yang dewasa seperti sekarang," tutur Laurora.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)