Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Boleh Berkurban dengan Hewan yang Sedang Hamil? Ini Hukumnya

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 04 Juni 2024 |18:05 WIB
Apakah Boleh Berkurban dengan Hewan yang Sedang Hamil? Ini Hukumnya
Ilustrasi hukumnya berkurban dengan hewan yang sedang hamil. (Foto: Unsplash)
A
A
A

APAKAH boleh berkurban dengan hewan yang sedang hamil? Ini hukumnya menurut syariat Islam.

Terkait berkurban dengan hewan yang sedang hamil, para ulama berbeda pendapat dalam menyikapinya. 

Info grafis tips aman dan sehat membeli hewan kurban. (Foto: Okezone)

Dilansir laman Lirboyo, Syekh Taqiyuddin Al Hishni dalam kitab Kifayah Al Akhyar menjelaskan bahwa:

وَهَلْ تُجْزِئُ الْحَامِلُ فِيْهِ خِلَافٌ قَالَ ابْنُ الرِّفْعَةِ الْمَشْهُوْرُ أَنَّهَا تُجْزِئُ لِأَنَّ نَقْصَ اللَّحْمِ يُجْبَرُ بِالْجَنِيْنِ وَفِيْهِ وَجْهٌ لَا تُجْزِئُ

Artinya: "Apakah mencukupi berkurban dengan hewan hamil? Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat. Ibn Rif'ah berkata, pendapat yang mashur adalah mencukupi. Karena kekurangan daging dapat ditambal dengan adanya janin. Dan pendapat lain mengatakan tidak mencukupi." (Kifayah al-Akhyar, halaman 531) 

Adapun mayoritas ulama Syafiiyah berpendapat tidak mencukupi. Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin dalam kitab Busyra Al Karim menerangkan bahwa:

وَلَا يَجُوْزُ التَّضْحِيَةُ بِحَامِلٍ عَلَى الْمُعْتَمَدِ لِأَنَّ الْحَمْلَ يُنْقِصُ لَحْمَهَا، وَزِيَادَةُ اللَّحْمِ بِالْجَنِيْنِ لَا يَجْبُرُ عَيْبًا

Artinya: "Tidak diperbolehkan kurban dengan binatang hamil menurut qaul mu’tamad. Karena kehamilan hewan dapat mengurangi dagingnya. Dan bertambahnya daging disebabkan janin tidak dapat menambal kecacatannya." (Busyra Al Karim, halaman 698) 

Sedangkan Syekh Khatib As-Syirbini dalam salah satu kitabnya, Mughni Al Muhtaj, menegaskan bahwa:

وَقَوْلُ ابْنِ الرِّفْعَةِ الْمَشْهُوْرُ أَنَّهَا تُجْزِئُ؛ لِأَنَّ مَا حَصَلَ بِهَا مِنْ نَقْصِ اللَّحْمِ يَنْجَبِرُ بِالْجَنِيْنِ، فَهُوَ كَالْخَصِيِّ مَرْدُوْدٌ بِأَنَّ الْجَنِيْنَ قَدْ لَا يَبْلُغُ حَدَّ الْأَكْلِ كَالْمُضْغَةِ، وَلِأَنَّ زِيَادَةَ اللَّحْمِ لَا تَجْبُرُ عَيْبًا بِدَلِيلِ الْعَرْجَاءِ السَّمِيْنَةِ

Artinya: "Dan pendapat Imam Ibnu Rif’ah, yang mashur bahwa hewan hamil mencukupi karena kurangnya daging ditambal dengan janin seperti halnya binatang yang terpotong testisnya, ditolak dengan alasan bahwa terkadang janin tidak mencapai batas layak konsumsi seperti gumpalan daging serta bertambahnya daging tidak dapat menambal kecacatan dengan dalil binatang pincang yang gemuk." (Mughni al-Muhtaj, VI/128)

Kesimpulannya, berkurban dengan hewan yang sedang hamil terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Kedua pendapat tersebut pun dapat diamalkan.

Allahu a’lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement