2. Doa Tarwiyah
Selanjutnya jamaah haji mengucapkan doa:
لَبَّيك حجًًّا
Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah haji."
Jika ditakutkan ada halangan, maka jamaah haji disunnahkan memberi syarat dengan mengucapkan:
فإِ نْ حَبَسَنِِي حَا بِسٌ فَمَحَلّي حَيْثُ حَبَسْتَنِيْ
"Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku."
Selanjutnya ucapkanlah kalimat talbiyah:
لَبََّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَ لاَ شَريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ والْمُلكَ، لاَشَرِيْكَ لَكَ
Labbaika Allahumma labbaika, Labbaika Laa Syariika laka labbaika, innal hamda wanni’mata laka wal mulka, laa syariika laka.
Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguh-nya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Dilansir laman Al Manhaj, Ustadz Yusuf bin Abdullah bin Ahmad Al Ahmad menjelaskan jamaah haji terus mengumandangkan talbiyah dengan mengeraskan suara sampai melempar jumrah aqabah pada hari nahr (kurban).
3. Mabit di Mina
Pada malam hari raya Idul Adha, jamaah haji disunnahkan mabit atau bermalam di Mina.
4. Sholat dengan qashar
Di Mina, jamaah haji disunnahkan menunaikan Sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh pada hari Arafah. Semuanya dilakukan dengan qashar, tanpa jama'.
Setiap jamaah haji hendaknya memanfaatkan waktu-waktu luang untuk sesuatu yang bermanfaat. Seperti mendengarkan tausiyah, tadarus Alquran, membaca buku manasik haji, dan sebagainya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)