Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Muhammadiyah: Gelar Haji Hanya Tradisi, Hal Terpenting adalah Mabrur

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 28 Juni 2024 |11:08 WIB
Muhammadiyah: Gelar Haji Hanya Tradisi, Hal Terpenting adalah Mabrur
Ilustrasi Muhammadiyah jelaskan keutamaan haji mabrur. (Foto: Reuters)
A
A
A

ANGGOTA Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ajengan Wawan Gunawan Abdul Wahid mengatakan setelah pulang dari Tanah Suci, jamaah haji di Indonesia kerap mendapat gelar haji di depan nama mereka. Namun, penyematan gelar ini sebenarnya merupakan tradisi yang tidak ada pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

"Rasulullah sekalipun tidak dipanggil haji. Begitu pula dengan 'Aisyah tidak dipanggil hajah. Setahu saya, tradisi ini hanya terjadi di Asia Tenggara dan beberapa tempat di Afrika," ujar Ajengan Wawan dalam Pengajian Tarjih, Rabu 26 Juni 2024, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.

Info grafis tanda haji mabrur menurut Alquran dan hadits. (Foto: Okezone)

Ia menegaskan bahwa gelar haji sejatinya hanya tradisi yang berkembang di masyarakat. Secara syariat Islam, tidak ada aturan yang dilanggar, sehingga sah-sah saja dilakukan. Namun, ia mengingatkan agar jangan sampai meninggalkan aspek-aspek etika dalam Islam dalam menjalani tradisi ini.

Gelar tersebut bukanlah ukuran dari keberhasilan ibadah haji seseorang. Dirinya menekankan bahwa aspek terpenting setelah menunaikan ibadah haji bukanlah pada penyematan nama haji, melainkan mabrur dalam ibadah haji tersebut. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement