Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tips agar Menjadi Haji Mabrur, Nomor 9 Meninggalkan Maksiat

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 18 Juli 2024 |18:18 WIB
Tips agar Menjadi Haji Mabrur, Nomor 9 Meninggalkan Maksiat
Ilustrasi tips agar menjadi haji mabrur. (Foto: MCH/Okezone)
A
A
A

TIPS agar menjadi haji mabrur dibahas dalam artikel berikut ini. Haji merupakan ibadah di Tanah Suci Makkah dan menjadi bagian dari Rukun Islam. Ibadah haji memiliki keutamaan yang sangat mulia.

Para ulama sepakat bahwa ibadah haji hukumnya wajib atau fardhu 'ain bagi mereka yang mampu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Artinya: "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS Ali Imran: 97) 

Info grafis tanda haji mabrur menurut Alquran dan hadits. (Foto: Okezone)

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

أيُّهَا النَّاسُ، قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم الحَجَّ فَحُجُّوا

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu sekalian, maka kerjakanlah haji." (HR Muslim) 

Setiap jamaah haji pasti ingin mabrur ketika sudah pulang kelak. Sebab, balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk haji mabrur sangat luar biasa besar.

Dalam sebuah hadits dijelaskan, Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR Bukhari nomor 1773 dan Muslim: 1349)

Supaya menjadi haji mabrur, para jamaah bisa mengikuti tips berikut ini, seperti dilansir buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah pada Masa Pandemi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama.

1. Meneguhkan niat yang tulus ikhlas, ibadah haji semata-mata dilakukan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Menghindari perbuatan sum'ah (mencari popularitas), riya (menonjolkan diri), dan mubahah (berbangga-bangga).

3. Membekali diri dengan takwa karena sebaik baik bekal adalah takwa kepada Allah Ta'ala.

4. Menggunakan biaya yang halal.

5. Membekali diri dengan hati yang selalu berserah diri kepada Allah Ta'ala, menerapkan sikap sabar, tawakkal, dan bersyukur dalam setiap kesempatan serta memperbanyak dzikir dan doa.

6. Melaksanakan semua rangkaian haji, mulai rukun, wajib, dan sunnahnya sesuai tuntunan syariat Islam.

7. Mengendalikan hawa nafsu selama dalam perjalanan dan selama menjalankan ibadah haji dengan senantiasa berusaha tidak melakukan rafats (ucapan/perbuatan yang bersifat pornografi), fusuq (perbuatan mak7siat/dosa), dan jidal (berbantah-bantahan dan bertengkar).

8. Menghindari semua larangan ihram dengan penuh kesungguhan.

9. Meningkatkan kualitas ibadah dan kepedulian sosial sepulang dari ibadah haji, yang ditandai dengan: Menunjukkan tutur kata baik, menebarkan kedamaian dan kesejahteraan, menunjukkan sikap senang memberi dan membantu kepentingan umat, meninggalkan maksiat.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement