ABU Nawas mendengar ada seorang ahli astronomi atau ahli ilmu falak di Jazirah Arab yang tinggal di desanya. Ahli astronomi itu merasa kemampuannya sangat mumpuni dalam ilmu geografi.
Berkat kemampuannya yang sangat tinggi inilah masyarakat lebih tertarik mendengarkan pernyataan dari ahli astronomi tersebut.
Bahkan, masyarakat meninggalkan Abu Nawas yang dikenal suka omong kosong dan tidak memahami ilmu falak maupun geografi, dan lebih memilih memercayai teori-teori dari ahli astronomi tersebut.
Dilansir nu.or.id, ada salah satu teori dari ahli astronomi yang membuat masyarakat terkesima, yakni bumi berbentuk bulat seperti bola. Ahli astronomi itu mengatakan andaikan manusia berjalan ke barat terus maka akan tiba di tempat yang sama.
Sampai pada suatu hari ahli astronomi tersebut baru saja kehilangan barangnya. Seorang maling telah mencurinya.
Di saat yang sama, Abu Nawas sedang melintas di daerah rumahnya. Ahli Aastronomi itu lantas berteriak dan meminta tolong kepada Abu Nawas.
Dengan terengah-engah, ahli astronomi itu berkata, "Hei, Abu Nawas, tolonglah aku. Aku baru saja kehilangan barang. Maling baru saja mencuri barangku. Tolong bantu kejar malingnya,"
Abu Nawas bertanya kepada ahli astronomi tersebut, "Lari ke mana malingnya?"
Sang ahli astronomi pun menjawab, "Malingnya lari ke barat."
Mendengar hal itu, Abu Nawas segera lari ke arah timur. Melihat hal itu, ahli astronomi tersebut jengkel.
"Aku sudah bilang kalau malingnya lari ke barat. Kok kau larinya ke timur."
"Suatu saat akan sampai juga," timpal Abu Nawas menirukan perkataan ahli astronomi beberapa waktu lalu.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)