Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keajaiban Alquran dan Sains Jelaskan Penyebab 2 Aliran Air Bertemu tapi Tidak Bercampur seperti di Danau Toba

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 15 Oktober 2024 |10:10 WIB
Keajaiban Alquran dan Sains Jelaskan Penyebab 2 Aliran Air Bertemu tapi Tidak Bercampur seperti di Danau Toba
Keajaiban Alquran dan sains ungkap penyebab aliran air Danau Toba dan Sungai Binanga tidak bercampur. (Foto: YouTube Dani Elbona)
A
A
A

KEAJAIBAN Alquran dan sains menjelaskan penyebab dua aliran air bertemu tapi tidak bercampur seperti terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara. Sangat menarik diketahui setiap umat manusia.

Beberapa waktu lalu mendadak viral potret air Danau Toba dan Sungai Binanga tidak menyatu. Dilansir unggahan video viral kanal YouTube Dani Elbona, tampak ada pertemuan antara air Danau Toba dan aliran air Sungai Binanga.

Tampak kondisi air yang kontras antara Sungai Binanga yang coklat dengan air Danau Toba yang hijau. Fenomena alam tersebut dilaporkan terjadi di sekitar Desa Sionggang Selatan, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Dijelaskan juga sungai yang bermuara ke Danau Toba ada banyak, salah satunya Sungai Binanga Pangaloan Ail yang bermuara di Desa Sionggang Selatan. Ini merupakan sungai dengan debit air terbesar yang masuk ke Danau Toba.

Hal yang unik dari pertemuan sungai dan danau ini adalah airnya yang seolah tidak mau menyatu atau bercampur. Air sungai yang berwarna coklat terkesan keruh terlihat kontras dan terpisah dengan air danau yang berwarna biru kehijauan.

Dalam bahasa Batak, muara sungai disebut Sulsulan. Fenomena alam yang unik tersebut cukup menarik disaksikan dan membuat banyak orang penasaran.

Penjelasan Alquran dan Sains

Fenomena bertemunya dua air tapi tidak saling bercampur ini disebabkan gaya fisika yang disebut "tegangan permukaan". Para ahli kelautan menemukan bahwa air dari laut, sungai, atau danau yang bersebelahan memiliki perbedaan massa jenis.

Akibat perbedaan massa jenis itu, tegangan permukaan mencegah dua lautan untuk saling bercampur, seolah-olah terdapat dinding tipis yang memisahkan keduanya.

Pembatas yang ada di antara pertemuan dua jenis air tersebut sudah lama dijelaskan pada sekira 14 abad lalu di dalam ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

Artinya: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS Al Furqan: 53)

Dihimpun dari Alquran Digital Okezone, tafsir Surat Al Furqan Ayat 53 tersebut menjelaskan tentang tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu Allah Ta'ala yang membiarkan dua macam air mengalir berdampingan, yang satu tawar dan segar, sedangkan yang lain asin dan pahit, seperti yang terjadi di muara sungai-sungai besar.

Namun demikian, walaupun berdekatan rasa airnya tidak bercampur seolah-olah ada dinding yang membatasi di antara keduanya, sehingga yang satu tidak merusak rasa yang lainnya. Walaupun menurut pandangan mata kedua lautan itu bercampur, pada kenyataannya air yang tawar terpisah dari yang asin dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti dalam firman-Nya:

"Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing." (QS Ar-Rahman (55): 19–20)

Menurut para ilmuwan, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan pemisah air laut dan sungai, walaupun air sungai terjun dengan derasnya dari tempat tinggi. Barzakh (pemisah) ini berfungsi menghalangi kedua air untuk tidak saling menghapus ciri-cirinya.

Laut asin dan tawar seolah-olah sudah ada dinding pembatas di antara keduanya, sehingga tidak bercampur aduk. Manusia dapat menentukan pilihannya karena baik air asin maupun tawar ada gunanya.

Pada tahun 1873, para pakar ilmu kelautan Inggris (dengan kapal Challenger) menemukan perbedaan ciri-ciri laut dari segi kadar garam, temperatur, jenis ikan/binatang, dan sebagainya.

Setiap jenis air berkelompok dengan sendirinya dalam bentuk tertentu, terpisah dari jenis air yang lain betapapun ia mengalir jauh.

Air Sungai Amazon yang mengalir deras ke laut Atlantik sampai batas 200 mil, masih tetap tawar. Mata air-mata air di Teluk Persia mempunyai ikan-ikan yang khas dan masing-masing tidak hidup kecuali di lokasinya.

Kedua laut dimaksud adalah lautan yang memenuhi sekira ¾ bumi ini serta sungai yang ditampung oleh tanah dan yang memancarkan mata air-mata air serta sungai-sungai besar yang kemudian mengalir ke lautan.

Barzakh (pemisah) adalah penampungan air yang terdapat di bumi itu dan saluran-saluran bumi yang menghalangi air laut bercampur dengan air sungai sehingga tidak mengubahnya menjadi asin.

Keadaan air asin yang merambah atau mengalir dari lautan ke batu-batuan di dekat pantai, namun ia tidak bercampur dengan air tawar yang merambah atau mengalir ke laut dari daratan.

Posisi aliran sungai yang lebih tinggi dari permukaan laut, memungkinkan air tawar yang relatif sedikit menembus air laut yang asin tetapi tidak berbaur total.

Allahu a'lam bissawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement