ALQURAN dan sains mengungkap gunung bisa bergerak cepat layaknya awan di langit. Gunung merupakan tanah dengan bentuk menonjol, wujudnya sangat tinggi dan besar. Biasanya ketinggian gunung lebih dari 600 meter.
Dalam sudut pandang ilmu sains, sebuah gunung terbentuk akibat gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik, atau gerakan epeirogenik.
Sementara dalam Alquran, gunung adalah salah satu bagian dari ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dijelaskan, gunung dapat menimbulkan aktivitas karena kehendak-Nya.
Dijelaskan buku "Tafsir Ilmi Samudera dalam Perspektif Alquran dan Sains" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diungkapkan bahwa gunung terus bergerak.
Pergerakan gunung ini diibaratkan layaknya gerakan awan di langit. Allah Azza wa Jalla menjelaskan hal ini melalui salah satu ayat Alquran:
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Quran Surat An-Naml Ayat 88)
Adapun penjelasan ayat tersebut menurut Tafsir Al-Muntakhab:
"Wahai Rasul, engkau melihat gunung-gunung itu tetap di tempatnya dan engkau mengira mereka diam, padahal yang terjadi sesungguhnya mereka bergerak cepat laksana gerakan awan."
Pergerakan-pergerakan bumi, lempeng bumi, dan semua benda-benda di atasnya tentu menimbulkan berbagai perubahan, baik pergerakan cepat, sedang, maupun pergerakan lambat yang tidak disadari umat manusia.
Perubahan dinamis itu menyebabkan terjebaknya endapan-endapan yang diperlukan manusia, seperti mineral, air tanah, energi fosil, dan sebagainya.
Perubahan juga dapat menimbulkan gempa, gelombang tsunami, hilangnya daratan dari pandangan mata, atau munculnya gunung-gunung baru seperti terjadi pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)